Gunung Merapi Erupsi, Bandara Adi Sumarmo Ditutup Sementara
Jakarta – Gunung Merapi mengalami erupsi pada Selasa (3/3) pukul 05.22 WIB. Atas kejadian tersebut, AirNav Indonesia telah mengeluarkan Ashtam nomor VAWR 9293 dan Notam Aerodrome Closed, guna memberikan petunjuk bagi penerbang yang melalui wilayah Merapi.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi, untuk memastikan keselamatan penerbangan.
“Kami akan terus memantau perkembangan yang ada. Untuk penerbangan, hingga saat ini masih Bandara Solo yang terdampak, dan telah dilakukan penutupan penerbangan sementara. Namun untuk penerbangan, kami telah mengalihkan penerbangan ke wilayah yang tidak terkena dampak erupsi,” kata Novie dalam keterangan tertulis, Selasa (3/3).
1. Kemenhub imbau maskapai agar prioritaskan aspek keselamatan dan keamanan
Gunung Merapi Erupsi, Bandara Adi Sumarmo Ditutup SementaraIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)
Berdasarkan data Ashtam VAWR 9293 yang dikeluarkan AirNav Indonesia, aktivitas Gunung Merapi menunjukkan amplitude sebesar 75mm dengan durasi 450 detik. Kolom letusan setinggi +- 6.000 m dengan pergerakan 15 knot ke arah timur dan 10 knot ke arah barat daya.
Sementara, untuk Notam Aerodrome Closed, penerbangan di Bandara Solo ditutup pada pukul 09.25 WIB dan akan dilakukan update pada pukul 11.30 WIB.
“Kami akan terus melakukan koordinasi dengan AirNav Indonesia untuk memastikan aktivitas penerbangan tetap berjalan normal, berikut dengan stakeholder penerbangan. Tetap dengan memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan,” ucap Novie.
2. Aktivitas erupsi Gunung Merapi menunjukkan level awas
Untuk penerbangan internasional, erupsi Gunung Merapi berdampak pada rute penerbangan A576S, G461. Sedangkan, untuk penerbangan domestik berdampak pada rute W17N, W45, dan W52.
3. Hujan abu melanda wilayah Boyolali dan sekitarnya
Erupsi Gunung Merapi mengakibatkan hujan abu di wilayah Boyolali, Jawa Tengah. Seorang warga bernama Indira mengatakan hujan abu terjadi sejak pagi dan mengganggu jarak pandang saat berkendara.
“Tadi berangkat kerja jam 7 sudah terjadi hujan abu, jalanan banyak abu,” ungkap perempuan 25 tahun itu.
Hal yang sama juga diungkapkan Novita, warga Sawit, Boyolali yang juga merasakan hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi.
“Hujan abunya tipis di sini meski jarak dengan gunung begitu jauh,” ucap dia.
Hujan abu juga terjadi di sekitar wilayah Kartasura dan Sukoharjo. Padahal wilayah tersebut tercatat sejauh 32 kilometer dari Gunung Merapi. (idntimes.com)