Terdapat 267 Kasus DBD di Kendari, Lima Orang Meninggal

Kepala Dinkes Kendari, drg Rahminingrum. (DS/Antara)

 

DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI-Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan bahwa selama 2020 terdapat 267 kasus deman berdarah dengue (DBD) yang telah dirawat atau ditangani di kota itu.

“Dari 267 kasus DBD selama 2020 tersebut, hingga saat ini terdapat lima kasus atau lima orang yang meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kendari, drg Rahminingrum, di Kendari, Sabtu.

Ia mengatakan, di tengah pandemi corona saat ini, Dinkes Kendari juga tetap memberikan perhatian besar dalam penanganan pasien DBD di kota itu.

“Kasus DBD ini membutuhkan perhatian, jalan satu-satunya untuk mencegah adalah pemberantasan sarang tempat berkembangbiaknya nyamuk DBD.

“Untuk itu kita imbau agar dalam kondisi saat ini kebetulan kita banyak tinggal di rumah agar bersihkan tempat bersarangnya nyamuk DBD,” katanya.

Dikatakan, Kota Kendari merupakan daerah endemis DBD sehingga setiap orang berpotensi terserang DBD kalau tidak menjaga kebersihan lingkungan dan rumah masing-masing.

“Intinya kita terapkan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS di rumah dan lingkungan masing-masing, agar bisa kita menekan merebaknya kasus DBD ini,” katanya.
Ia mengingatkan perlunya waspada dan curiga terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) jika Anda mengalami demam tinggi yang mendadak, terutama pada musim hujan.

“Kunci utamanya (DBD) adalah demam mendadak tinggi yang disertai dua atau lebih gejala lainnya,” katanya.

ia menambahkan, Masa inkubasi dari terinfeksinya virus dengue bisa terjadi dalam waktu 4-8 hari setelah digigit oleh nyamuk perantara virus. Saat ini dengan alat-alat pemeriksaan terbaru untuk DBD, deteksi virus dengue sudah bisa dilakukan kurang dari 48 jam.(DS/Antara)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar