Gubernur Sultra Akan Bahas Usulan PSBB Kota Kendari
DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI-Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengatakan pihaknnya akan membahas usulan Wali Kota Kendari yang akan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di kota itu guna menekan dan menanggulangi penyebaran COVID-19.
“Mungkin pada hari Senin (27/4) baru kami bahas (usulan PSBB Kota Kendari),” kata Ali Mazi di Kendari usai menerima bantuan sembako dan APD dari 17 perusahaan BUMN, Sabtu.
Jika usulan Pemerintah Kota Kendari untuk memberlakukan PSBB dalam memutus mata rantai COVID-19 telah memenuhi syarat, Ali Mazi akan bersurat ke pusat ke Kementerian Kesehatan.
“Karena PSBB juga ini ‘kan ada syarat-syaratnya. Kalau memang sudah memenuhi persyaratan nanti akan bersurat memohon ke pusat untuk meminta petunjuk apakah sudah (bisa) atau tidak,” tutur Ali Mazi.
Dalam kesempatan itu, Ali Mazi mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar selalu menaati imbaun pemerintah dalam mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Ia menyebutkan salah satunya tetap tinggal di rumah jika tidak ada kepentingan mendadak di luar rumah, selalu menjaga jarak dengan orang lain, selalu menggunakan masker, serta tidak melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang.
Sebelumnya, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir telah mengusulkan pembatasan sosial berskala Besar (PSBB) sebagai salah satu langkah preventif mencegah penyebaran virus corona.
Saat ini, kata dia, tahap pengusulan dan sedang dievaluasi oleh Pemprov Sultra untuk mendapatkan rekomendasi.
Setelah adanya rekomendasi itu, Pemkot Kendari akan segera mengusulkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mendapat persetujuan.
Menurut data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, hingga 25 April 2020 pukul 17.00 Wita ada 41 warga yang dinyatakan positif terserang COVID-19, lima orang sembuh, dua orang meninggal dunia, sedangkan 34 pasien lainnya masih menjalani perawatan isolasi.
Selain itu, ada 370 orang yang berhubungan dengan pasien COVID-19 namun tidak mengalami gejala sakit, 265 orang dalam pemantauan, dan 15 pasien dalam pengawasan terkait dengan penularan virus corona di Sulawesi Tenggara.(DS/Antara)