PT Krambil Idjo Dampingi Ibu Rumah Tangga Mengolah Produk Kelapa

Ibu rumah tangga mendapat pelatihan pengolahan komoditi kelapa menghasilkan beberapa produk (ant)

 

DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI-Ibu rumah tangga di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara mendapat dukungan dari PT Krambil Idjo Yogyakarta dan Indo Nilkaz dalam menjalankan usaha pengolahan komoditi kelapa menjadi berbagai jenis produk.

Direktur Utama PT Krambil Idjo Syaukani Bowo Laksono di Kendari, Minggu mengatakan sumber daya bu rumah perlu mendapatkan peningkatan keterampilan dalam pengolahan komoditi kelapa.

Selain ibu rumah tangga juga kalangan petani kelapa kaum laki laki dari Kabupaten Buton, Buton Utara dan Kolaka mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan pengolahan produk kelapa.

“Petani kelapa, ibu rumah tangga harua dilatih kreatif mengolah komoditi kelapa hingga menghasilkan beberapa produksi yang bernilai ekonomi,” kata Syaukani.

PT Krambil Idjo yang ditopang 23 doktor yang disertasinya tentang kelapa telah meriset kelapa menjadi 36 produk.

“Kita orang Indonesia mesti optimis perekonomian maju dari produk kelapa karena sejak bangsa ini diduduki kolonial hingga era milenial dikenal sebagai produsen kelapa di dunia,” kata Syaukani.

Namun, pola pikir dan tindakan mengolah komoditi kelapa menjadi berbagai produksi harus bertransformasi ke industri.

“Petani kelapa dari dulu hingga sekarang merindukan kesejahteraan tetapi percayalah tidak akan pernah menjadi kenyataan kalau terus menerus masih menjual kopra. Kini saat beralih ke industri untuk menghasilkan berbagai produk,” kata Syaukani yang mengaku sudah melatih petani kelapa pada 33 titik di Indonesia.

Ketua Koperasi Indo Nilkaz, M Rahman mengatakan kesejahteraan petani kelapa akan terwujud melalui penguasaan teknologi sehingga harus menjalani pelatihan.

Komoditi kelapa gelondongan. (ant)

 

“Bapak-bapak petani kelapa dan ibu-ibu penggerak industri rumah tangga dilatih memproduksi minyak kelapa, bahan baku sabun dari kelapa, tepung kelapa dan lain lain,” kata Rahman.

Petani kelapa jangan putus asah atau membiarkan kelapa rusak karena jatuh harga, sebab melalui peningkatan kemampuan industri pengolahan membawa kepastian harga jual komoditi kelapa lebih baik.

Salah seorang ibu rumah tangga Harniah (38) mengatakan hasil panen kelapa miliknya menjadi sumber pendapatan dijual gelondongan dan kopra.

“Kami termotivasi mengikuti pelatihan ini dengan harapan menjadi peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan,” katanya. (ds/ant)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar