Petani Di Bombana Mengeluh Harga Gabah Turun Jadi Rp350.000/Kuintal

DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI-Sejumlah petani di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluh dan kecewa harga gabah panen turun menjadi antara Rp360.000 hingga Rp350,000 per kuintal.
“Memang di saat panen pertama pada September lalu pedagang masih membeli dengan harga Rp390.000 hingga Rp400.000 per kuintal, namun saat ini sudah turun,” kata Anton, petani sawah Kelurahan Lameroro, Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana, Senin.
Ia mengatakan turunnya harga gabah hingga Rp3.500 per kilogram itu membuat petani dirugikan, apalagi saat ini masih dalam kondisi Pandemi COVID-19 yang membatasi aktivitas mereka untuk berusaha selain bercocok tanam padi sawah.
“Kami rasakan panen tahun ini benar-benar rugi bila dibanding dengan panen tahun sebelumnya. Karena selain harga gabah tahun lalu mencapai Rp4.000 per kilogram, juga masih bisa kami berusaha dalam kegiatan lain seperti ngojek sebagai tambahan penghasilan sambil menunggu waktu beraktivitas turun ke sawah lagi,” ujar Yusuf, petani sawah lainnya.
Rendahnya harga gabah kering yang saat ini hanya berkisar antara Rp3.500 hingga Rp3.600 per kilogram dari harga sebelumnya bisa mencapai Rp 4.000 per kilogram. Pihak terkait diharapkan bisa segera turun tangan untuk segera menstabilkan harga.
“Kami berharap Bulog segera turun tangan ke petani untuk menstabilkan harga gabah sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP),” kata Anton.
Anton menyayangkan rendahnya harga ini tidak sebanding dengan hasil panen yang menurutnya bagus. Dia mencontohkan lahan panen seluas 5.000 meter persegi miliknya hanya mampu menghasilkan gabah sekitar 3,2 ton. (ds)