Vaksin Terbatas, Petugas Pelayanan Publik Lebih Diutamakan

Arsip – Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 tahap kedua untuk warga lanjut usia (lansia) di UPT Puskesmas Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/3/2021). Pemerintah Kabupaten Bogor telah menerima sebanyak 7.700 vaksin COVID-19 tahap kedua untuk lansia dan pelayan publik sebagai upaya mendorong percepatan program vaksinasi nasional demi mencapai target satu juta vaksin per bulan.

 

DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI- Dinas Kesehatan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan, terbatasnya vaksin yang akan tiba pada periode kedua di selama tahun 2021 ini, maka pihaknya mengutamakan melakukan vaksinasi kepada petugas pelayanan publik yang tersebar pada beberapa dinas maupun OPD.

Kepala Seksi Survailens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Baubau, Musida, Selasa mengatakan, saat ini masih melakukan pengumpulan data petugas pelayanan publik yang akan menerima vaksin COVID-19.

“Data penerima ini harus ditetapkan agar segera dilakukan pembagian persentase dan jumlah vaksin di setiap instansi maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mengingat jumlah vaksin tahap dua yang baru diterima Kota Baubau masih sangat terbatas jumlahnya,” ujarnya.

Ia mengatakan, jumlah vaksin tahap dua yang diterima Dinkes Baubau dengan sasaran petugas pelayanan publik hanya sebanyak 1100 dosis atau pada tahap dua ini hanya ada 550 orang saja yang mendapatkan vaksin. Sementara di sisi lain jumlah petugas pelayanan publik di kota mencapai ribuan orang.

Jumlah inipun kata Musida sudah tercatat sebagai target vaksin di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Datanya belum selesai diolah, karena kita harus berbicara berdasarkan data. Satu OPD itu ada berapa pegawainya, misalnya kalau ada 20 orang dikali 20 persen biar bisa merata, walaupun tidak semuanya dapat,” jelasnya.

Musida juga menyayangkan lambannya pengiriman data calon penerima vaksin dari tiap instansi maupun OPD di Kota Baubau. Hal inipun berdapak pada terlambatnya kegiatan vaksinasi di Kota Baubau.

Berdasarkan jadwal, setelah pelaksanaan vaksinasi pada tenaga medis akhir Februari, akan langsung dilanjutkan dengan vaksinasi petugas pelayanan publik, karena kerjanya dianggap rentan terpapar dengan aktifitas kesehariannya yang bertemu dengan banyak orang.

Baca Juga !
Tinggalkan komentar