Nakhoda Dan ABK Diminta Waspada Gelombang Dimusim Angin Timur

DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI-Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas 1 Baubau, Sulawesi Tenggara meminta nahkoda dan awak kapal anak buah kapal (ABK) antar pulau untuk mewaspadai gelombang tinggi di saat musim angin timur.
Seksi Kesyahbandaran UPP Kelas 1 Baubau, Benaya Samri melalui whatsApp yang diterima, Selasa mengungkapkan meski saat ini tinggi gelombang berdasarkan prakiraan BMKG masih berkisar 0,5 – 1,25 meter dan dinyatakan cukup aman, namun para nahkoda diminta tetap harus berhati-hati dan waspada dengan perubahan cuaca yang cepat.
Apalagi kata Benaya, di saat musim angin timur, biasanya gelombang tinggi bisa saja terjadi di perairan Wakatobi dan pulau Cempedak yang merupakan jalur kapal rute Baubau-Raha-Kendari.
“Selama ini yang menjadi perhatian kami di perairan Wakatobi, apalagi saat ini musim angin timur. Termasuk juga perairan menuju ke Kendari di pulau cempedak. Karena waktu kemarin saya dari Kendari, disitu (perairan di cempedak) ada gelombang laut kurang lebih satu jam,” ungkap.
Dalam menjamin keselamatan pelayaran kata Benaya, pihaknya juga rutin memeriksa alat keselamatan kapal, dimana bila ditemukan ada kerusakan seperti life jacket maka pemilik kapal diminta untuk segera menggantinya. Selain itu, kapal juga harus dilengkapi dengan alat komunikasi radio.
“Radio tetap harus ada di kapal. Apalagi sesuai aturannya untuk kapal minimal GT 35 wajib memasang komunikasi Radio khususnya kapal-kapal penumpang yang kita beri perhatian khusus,” ungkapnya.
Lebih lanjut Benaya mengatakan, sebelum memberikan surat persetujuan berlayar kapal, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan BMKG, dimana bila cuaca tidak memungkinkan maka keberangkatan kapal tetap ditunda sampai cuaca benar-benar kondusif.
Ia juga menambahkan, khusus untuk kapal-kapal tradisional antar pulau tidak akan diizinkan berlayar jika tinggi gelombang sudah mencapai 2,5 – 6 meter.