Polisi-Mahasiswa Di Kendari Turun Ke Jalan Ajak Warga Disiplin Prokes

DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI-Polisi dan mahasiswa di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama-sama turun ke jalan mengajak masyarakat khususnya pengendara agar terus disiplin menerapkan protokol kesehatan di tangah kasus COVID-19 yang saat ini terus meningkat.
Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Baruga AKP I Komang Sulastra di Kendari, Kamis, mengatakan aksi sosial tersebut dilakukan sebagai upaya menyadarkan masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktifitas produktif.
“Kami menggandeng adik-adik mahasiswa dari UMK (Universitas Muhamadiyah Kendari), IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Kendari dan dari Stah Batara Guru, juga dari pemerintah kecamatan untuk bersama-sama melakukan baksos sini,” katanya.
Polisi dan mahasiswa di daerah itu melakukan sosialisasi protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, kepada para pengendara sekaligus membagikan masker sebagai komitmen membantu pemerintah dalam melindungi masyarakat dari COVID-19.
Aksi sosial ini dilakukan tepat di depan Polsek Baruga, Kecamatan Baruga Kota Kendari. Polisi dan mahasiswa menghentikan setiap pengendara baik roda dua maupun roda empat khususnya mereka yang tidak menggunakan masker.
“Hari ini kami membagikan kurang lebih 2.500 masker. Setelah kegiatan ini kita harapkan kedisiplinkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan 5M terus terjaga sesuai yang dianjurkan oleh pemerintah,” ujarnya.
Tak hanya di jalan, polisi dan mahasiswa juga menyasar pusat keramain seperti pasar tradisional, pusat perbelanjaan modern guna mensosialisikan protokol kesehatan COVID-19 sekaligus membagikan masker.
“Kalau kami lihat dari berbagai kegiatan masyarakat, mereka sudah patuh dengan kebijakan pemerintah terkait dengan protokol kesehatan,” katanya.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kendari mencatat, jumlah kasus positif COVID-19 per 28 Juli 2021 sebanyak 6.688 orang, kasus sembuh sebanyak 5.489 orang, menjalani perawatan atau isolosi mandiri sebanyak 1.116 orang dan pasien meninggal sebanyak 83 orang.