Gubernur Sebut Perekonomian Sultra Membaik Pada Triwulan II

DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI-Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengatakan bahwa kondisi perekonomian provinsi itu telah membaik menyusul terjadinya pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II tahun 2021.
Ali Mazi mengatakan ekonomi Sulawesi Tenggara Triwulan II di 2021 tumbuh sebesar 4,21 persen (yoy) dibanding capaian triwulan II di tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar 2,59 persen.
“Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi kita khususnya di Sulawesi Tenggara telah membaik di tengah pandemi Covid-19,” kata Ali Mazi di Kendari, Senin.
Dia menyebut, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 16,75 persen. Kemudian, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 132,49 persen;
“Kinerja perbankan di Sulawesi Tenggara posisi Agustus 2021 masih stabil dan cenderung meningkat di masa pandemi COVID-19,” ujar dia.
Dijelaskan, aset perbankan di Sultra tumbuh sebesar 9,89 persen (yoy), Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 6,59 persen (yoy), dan Kredit tumbuh sebesar 18,06 persen (yoy). Penghimpunan Dana Pihak Ketiga dalam bentuk tabungan tumbuh sebesar 18,63 persen (yoy), Giro sebesar 2,52 persen (yoy) dan deposito turun sebesar -10,74% (yoy).
Selanjutnya, kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB) posisi Agustus 2021, Aset Industri Keuangan Non Bank yaitu Dana Pensiun sebesar 162,03 miliar, modal ventura Rp22,69 miliar atau tumbuh 9,51 persen (yoy), dan piutang perusahaan pembiayaan sebesar Rp2,73 triliun atau tumbuh 14,97 persen (yoy).
Sedangkan jumlah rekening investasi di pasar modal sebanyak 33.220 rekening dengan nilai transaksi saham Rp92,73 miliar atau tumbuh 228,99 persen (yoy).
“Namun demikian Pemerintah Daerah berharap sinergitas antarlembaga, pemangku kepentingan terkait dan pelaku usaha perlu kita jaga dan ditingkatkan dalam rangka pemerataan akses terhadap hasil-hasil pembangunan,” kata Ali Mazi
“Termasuk juga akses terhadap sumber-sumber pembiayaan dan layanan keuangan, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu dan tidak terjangkau oleh layanan keuangan (inklusi keuangan) di berbagai daerah,” tambah Ali Mazi.