UHO Berpotensi Miliki Kawasan Hutan DTK

Untuk Kepentingan Praktek Mahasiswa dan Penelitian

Direktur Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI), Ir. Wiratno, saat menghadiri undangan kuliah umum, mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) di Aula FHIL UHO, pada Sabtu (5/2/2022) yang lalu. (foto: humas UHO)

 

 

DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI– Direktur Jendral (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI), Wiratno, mendorong Universitas Halu Oleo (UHO) melalui Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL), untuk mengajukan , Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) kepada pemerintah untuk kepentingan pendidikan dan penelitian.

Hal itu dikatakan Wiratno saat memberikan kuliah umum dihadapan mahasiswa di aula FHIL beberapa waktu lalu, dalam rangka memajukan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Menurut Wiratno dalam pengejawantahan program MKBM, kampus dibolehkan untuk memperoleh Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) dari pemerintah untuk kepentingan pendidikan dan penelitian, dan hal itu sangat dimungkinkan secara aturan.

Dengan demikian mahasiswa UHO Kendari khususnya yang berada di FHIL, bisa melakukan praktek di kawasan konservasi, maupun kawasan hutan yang lain, hingga mahasiswa lebih banyak praktek di lapangan daripada di kampus.

Penerapan MBKM itu pilihannya adalah mahasiswa harus lebih banyak dilapangan dari pada di kelas, tujuannya agar mahasiswa dapat melihat alam secara nyata, lalu dapat membantu pemerintah dalam hal pengelolaan dan penanganannya.

Bagai tali bersambut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA Sultra, Sakrianto Djawie pihaknya berencana akan melakukan kerja sama dengan UHO Kendari, khususnya di FHIL, kaitannya dengan konservasi lintas batas yang berbicara tentang penyelesaian-penyelesaian masalah kawasan konservasi.

“Bukan saja kita fokus pada teknis pengolahan, akan tetapi melibatkan unsur keilmuan, masyarakat dan pemerintah, ada banyak aspek yang kita gunakan dalam pengolahan kawasan konservasi,” ujarnya.

Dekan FHIL UHO Kendari, Aminuddin Mane Kandari sejumlah peluang yang terbuka bagi mahsiswanya itu, untuk meningkatkan prestasi mahasiswa dengan lebih mengenal dekat dengan substansi yang mata kuliah yang dipelajarinya di ruang kelas.

Upaya yang dilakukan hari ini adalah untuk memperkaya wawasan mahasiswa, sehingga yang dilakukan adalah mendatangkan para stakeholder yang berkaitan dengan bidangnya keilmuan mereka masing-masing, agar siswa tidak hanya mendapatkan materi dari dosen tetapi juga dari para praktisi.

Aminuddin Mane menilai kuliah umum yang dihadiri Direktur Jendral (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno tersebut sangat sangat komprehensif manfaatnya. Dengan program Kementerian soal MBKM dapat terbuka kesempatan bagi pihaknya untukkebutuhan lokasi magang bagi mahasiswa.

Aminuddin berharap, setelah mengikuti kuliah umum tersebut, mahasiswa bisa tambah luas wawasan berfikirnya, dengan mendengarkan materi-materi tingkat nasional dan regional dalam bidang konservasi sumber daya alam (SDA).

Sehingga kedepan mahasiswa diharapkan tambah mencintai lingkungannya khususnya ekosistim di dalam pengembangan hutan lestari yang berkelanjutan.(adv)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar