Bintara TNI AD Ditembak KKB Papua, Istrinya Dibacok Keduanya Meninggal

Dokumentasi pemindahan jenazah anggota TNI AD korban kelompok bersenjata Papua. Foto menunjukkan dua anggota TNI AD korban penembakan kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak, Senin (21/2) diterbangkan ke Timika menggunakan helikopter EC-725 Caracal TNI AU. /HO/Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih

 

JAYAPURA PAPUA- Seorang bintara pembina desa di Pos Koramil Yalimo, Sersan Satu Eka Andriyanto, beserta istrinya yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan di Elelim, dianiaya dan ditembak  Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua hingga keduanya kehilangan nyawa oleh kelompok yang belum diketahui identitasnya, sekitar pukul 06.00 WIT Kamis.

Komandan Korem 172/PWY, Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan, kepada wartawan, Kamis, mengakui, dari laporan yang diterima, ada kelompok bersenjata menyerang anggotanya itu beserta keluarganya yang saat itu berada di ruko mereka di Elelim, Papua.

Akibatnya, Supriyanto meninggal di tempat akibat luka tembak, sedangkan istrinya, Sri Lestari, kehilangan nyawanya akibat luka benda tajam. Bahkan anak pasangan mereka, Elvano Putra (2,5 tahun), dua jarinya putus akibat terkena tebasan senjata tajam saat berada dalam gendongan ibunya.

“Belum diketahui siapa pelakunya karena saat ini masih diselidiki, apalagi kedua pasutri sudah bertugas di Elelim cukup lama,” kata Pangemanan.

Ia menyatakan, di lokasi kejadian ditemukan satu selongsong peluru yang diduga berasal dari senjata serbu AK-47 berkaliber 7,52 mm. Jenazah Supriyanto akan disemayamkan di Markas Korem 172/PWY di Wamena, Jayapura, sebelum Jumat (1/4), diterbangkan untuk dimakamkan di kampung halamannya di Jawa Timur.

“Pasangan suami-istri ini meninggalkan dua orang anak balita,” kata Pangemanan.
Kejadian ini bisa dibilang kejadian pertama kali seorang anggota TNI AD diserang kelompok bersenjata bersama istrinya, hingga keduanya kehilangan nyawa di tempat. (ds/antara)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar