BKKBN Sumbar Optimistis Terus Tekan Angka Stunting
DINAMIKASULTRA.COM, PADANG – Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat optimistis terus menekan angka stunting atau kekerdilan pada anak akibat kurang gizi di provinsi itu.
Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati di Padang, Minggu mengatakan pihaknya telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang berjumlah kurang lebih 10.000 orang yang tersebar di setiap kelurahan dan nagari atau desa adat di daerah itu.
Ia mengatakan TPK tersebut terdiri atas bidan, kader PKK serta kader KB dan mereka diberikan tugas untuk melakukan pendampingan terhadap calon pengantin, pasangan usia subur yang hamil, pasangan usia subur setelah melahirkan sampai dengan memiliki anak balita.
Menurut dia TPK ini sangat strategis sebagai ujung tombak dalam percepatan penurunan stunting karena mereka telah dilatih untuk itu dan tentunya di tingkat provinsi, kabupaten kota hingga kecamatan ada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) sebagai tim yang akan melakukan intervensi secara konvergen.
Selain itu BKKBN Perwakilan Sumbar juga bekerjasama dengan forum rektor juga salah satu upaya membantu percepatan penurunan stunting.
Mulai dengan memberikan pembekalan kepada mahasiswa baru, KKN tematik, kuliah umum, pengabdian masyarakat dan penelitian-penelitian berkaitan dengan stunting.
“Kita berharap upaya ini dapat menekan angka stunting di Sumbar ke depannya sesuai target yang telah dicanangkan,” kata dia.
Presiden Joko Widodo menetapkan persentase angka stunting di Indonesia pada 2024 sebesar 14 persen sementara menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 prevalensi stunting di Sumatera Barat 23,3 persen atau masih lebih baik dari prevalensi angka nasional 24,4 persen.
Sebelumnya Inspektur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono mengatakan meski tahun ini capaian Sumbar sudah berada di atas nasional untuk penanganan stunting namun pekerjaan ini terus berlanjut.
“Saat ini posisi Sumbar di atas nasional namun mereka tidak boleh berpuas diri karena harus mengejar angka 14 persen,” kata dia.
Ia mengatakan seluruh program Bangga Kencana yang dibuat BKKBN muaranya adalah pencegahan stunting mulai dari mencegah terjadinya pernikahan dini, hamil muda dan hamil tidak setiap tahun bagi pasangan produktif.
“Muaranya adalah pencegahan terjadinya stunting,” kata dia.(ds/antara)