Nur Arafah Minta Mahasiswa Laporkan Oknum Pemalsu Slip Pembayaran UKT

DINAMIKASULTRA.COM,KENDARI- Sejak mencuatnya temuan adanya dugaan pemalsuan slip pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa pada Universitas Halu Oleo Kendari, oleh oknum tak bertanggungjawab pada bulan Maret lalu.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UHO Nur Arafah meminta mahasiswa yang merasa dirugikan untuk segera melaporkan hal tersebut kepada aparat kepolisian agar segera dusut tuntas.
Sebab perlakuan seperti itu tidak saja hanya merugikan mahasiswa, karena tidak bisa melakukan penawaran mata kuliah tetap juga sangat mencoreng nama institusi perguruan tinggi.
“Untuk itu saya sangat mendukung mahasiswa untuk melaporkan hal tersebut kepada aparat kepolisian, termasuk menyiapkan bukti-bukti pemalsuan yang dilakukan oleh oknum itu untuk diserahkan ke Universitas, sehingga selain sangksi hukum yang dilakukan oleh aparat Kepolisian, juga kepada oknum yang sekiranya memiliki sangkut paut dengan wilayah kerja akamik UHO juga dapat diberi sangksi secara akademik,” ujarnya.
Lanjut Nur Arafah, institusi Universitas Haluoleo tidak pernah mengeluarkan instruksi atau kebijakan kepada mahasiswa untuk diperbolehkan membayar uang kuliah tunggal melalui pihak lain, selain membayar langsung kepada lembaga perbankan yang telah ditunjuk.
Hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya penyalagunaan kewenangan termasuk didalamnya adalah pemalsuan slip pembayaran UKT, makanya kepada setiap mahasiswa dihimbau untuk melakukan pembayaran tampa perantara. Jika disana sini masih ada praktek menyimpang yang terjadi itu diluar dari pengetahuan isntitusi UHO.
Jika mahasiswa yang merasa dirugikan itu siap melaporkan ke pihak kepolisian pihak pergurusan tinggi siap untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan ke kepolisian untuk memperkuat laporan itu.
Terhadap peristiwa tersebut Nur Arafah meminta kepada mahasiswa, untuk menjadikannya sebagai suatu pembelajaran yang berharga, agar tidak mudah percaya dengan siapapun untuk pembayaran UKT atau pembayaran apapun namanya diluar dari lembaga resmi yang telah ditunjuk.
Peristiwa tersebut sebanyak 15 orang mahasiswa yang menjadi korban telah melaporkannya kepada wakil rektor 1 UHO, dan saat ini tengah dilakukan penelusuran.(adv)