Inflasi Dari Tiga Kota di Kalimantan Barat 0,09 Persen Pada Juni 2022
DINAMIKASULTRA.COM, PONTIANAK – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menyebutkan dari gabungan tiga kota yakni Pontianak, Singkawang, dan Sintang, mengalami inflasi sebesar 0,09 persen pada Juni 2022.
“Inflasi terjadi di dua kota IHK (Indeks Harga Konsumen) yang ada di Kalbar yaitu Pontianak sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 111,11 dan Sintang sebesar 0,49 persen dengan IHK sebesar 120,45. Sedangkan Singkawang mengalami deflasi sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 110,27,” ujar Kepala BPS Kalbar, Moh. Wahyu Yulianto di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada tujuh kelompok pengeluaran.
Kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks berturut-turut dari yang tertinggi yaitu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,70 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga masing- masing sebesar 0,24 persen; kelompok transportasi sebesar 0,21 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,20 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,09 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,11 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen.
“Sementara itu, kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks,” katanya.
Menurutnya, beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada Juni 2022 adalah bawang merah, daging ayam ras, cabai rawit, pisang, kangkung, rokok kretek filter, kol putih/kubis, cabai merah, semangka, dan tomat.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada Juni 2022 adalah sawi hijau, ketimun, minyak goreng, telur ayam ras, bawang putih, udang basah, cumi-cumi, apel, buncis, dan beras.
Pada Juni 2022, dari 11 kelompok pengeluaran, tujuh kelompok memberikan sumbangan inflasi, dua kelompok memberikan sumbangan deflasi, dan dua kelompok tidak memberikan sumbangan inflasi atau deflasi.
Kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,0327; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,0294; kelompok transportasi sebesar 0,0249; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,0143; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,0124; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,0070; dan kelompok kesehatan sebesar 0,0051.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan deflasi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,0361 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,023 persen.
Sementara itu kelompok pakaian dan alas kaki; dan kelompok pendidikan tidak memberikan sumbangan inflasi atau deflasi.(ds/antara)