NTP Sulawesi Barat Alami Penurunan 4,46 Persen

Kepala Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar, Tina Wahyufitri mengatakan NTP Sulawesi Barat Juni 2022 sebesar 108,92 persen berdasarkan hasil pemantauan turun 4,46 persen dibandingkan NTP Mei 2022 yang sebesar 114,00 persen, di Mamuju, Jumat (01/7/2022) (ds/ANTARA Foto M Faisal Hanapi)

 

DINAMIKASULTRA.COM, MAMUJU – Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada Juni 2022 mengalami penurunan 4,46 persen dibandingkan pada Mei 2022.

Kepala Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar, Tina Wahyufitri di Mamuju, Jumat, mengatakan NTP di provinsi itu pada Juni 2022 sebesar 108,92 persen berdasarkan hasil pemantauan harga produsen berbagai komoditi barang dan jasa di daerah perdesaan.

Ia mengatakan NTP pada Juni 2022 tersebut turun 4,46 persen dibandingkan NTP Mei 2022 yang sebesar 114,00 persen.

Dia mengatakan penurunan NTP di Sulbar disebabkan oleh indeks harga yang diterima Petani (It) juga mengalami penurunan dibandingkan indeks harga yang dibayar petani.

“It mengalami penurunan sebesar 3,54 persen sementara Ib mengalami peningkatan sebesar 0,96 persen, sehingga memicu NTP petani juga turun,” katanya.

Menurut dia, NTP di Sulbar menurut subsektor tercatat untuk subsektor tanaman pangan (NTP-P) 98,86, subsektor hortikultura (NTP-H) 105,93; subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-R) 117,61, dan subsektor peternakan (NTP-T) 95,22, dan subsektor perikanan (NTN-P) 109,45.

Ia menyampaikan bila dibandingkan NTP seluruh provinsi di Indonesia, pada bulan Juni 2022 terlihat bahwa sebanyak 18 provinsi mengalami perubahan NTP positif, dan 16 provinsi lainnya mengalami perubahan negatif.

Provinsi dengan perubahan positif terbesar yaitu Kalimantan Timur yang naik 2,26 persen dan provinsi dengan perubahan negatif terbesar yaitu Bengkulu turun 5,01 persen.

“Secara nasional, posisi NTP Sulbar bulan Juni 2022 berada pada urutan 33, bila dibandingkan NTP antar-provinsi di Pulau Sulawesi, terdapat empat provinsi yang mengalami perubahan positif yakni Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Sedangkan Sulbar dan Sulawesi Utara yang mengalami perubahan negatif,” ujarnya.(ds/antara)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar