Pemkot Menargetkan 95 Persen Anak di Kota Malang Mendapatkan Imunisasi

DINAMIKASULTRA.COM, MALANG, JAWA TIMUR – Pemerintah Kota Malang menargetkan 95 persen anak di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, mendapatkan imunisasi pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) guna mendapatkan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif dalam keterangannya di Kota Malang, Sabtu, mengatakan bahwa pemberian imunisasi pada anak bertujuan untuk mencegah sejumlah penyakit seperti campak-rubella, polio, tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir, difteri dan pertusis.
“BIAN ini untuk imunisasi tambahan measles rubella (MR) bagi anak usia sembilan sampai kurang dari 15 tahun dan anak di bawah satu tahun yang belum mencapai imunisasi dasar lengkap,” kata Husnul.
Husnul menjelaskan, proyeksi kelompok sasaran BIAN adalah sebanyak 39.971 anak dan diharapkan cakupan imunisasi anak di Kota Malang dapat mencapai minimal 95 persen. Untuk itu, masing-masing puskesmas telah memiliki sasaran dan rencana kecil terstruktur.
Menurut dia, pelaksanaan pemberian imunisasi pada pelaksanaan BIAN akan dilakukan pada Agustus-September 2022. Pemberian imunisasi pada anak sangat penting guna memberikan perlindungan dari sejumlah penyakit yang dapat dicegah.
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan BIAN nantinya akan menerapkan pendekatan kewilayahan pada setiap puskesmas. Pelaksanaan tersebut juga akan bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit, klinik maupun bidan praktik mandiri.
Oleh karena itu, lanjutnya, diperlukan sinergi bersama antar kecamatan, kelurahan, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang, organisasi profesi, kelompok PKK, dan lembaga terkait agar masyarakat memahami pentingnya imunisasi anak.
“Selain itu juga agar tidak terjadi disinformasi atau hoaks. Salah satunya dengan menggelar pertemuan lintas pemangku kepentingan,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Kota Malang menyatakan bahwa kesiapan menjelang BIAN 2022 sudah dinilai optimal meliputi kesiapan tenaga kesehatan dan logistik yang akan dipenuhi oleh Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.(ds/antara)