PT Pelni Baubau Mencatat Pengiriman Barang Lewat Redpack Mencapai 5,7 Ton

DINAMIKASULTRA.COM, BAUBAU – PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, mencatat layanan pengiriman barang lewat fasilitas redpack mencapai 5.770 ton atau 5,7 ton pada Semester I tahun 2022
Kepala PT. Pelni Cabang Baubau Juni Samsudin Sitorus di Baubau, Jumat mengatakan capaian tersebut berkisar di angka 117,75 persen dari target pengiriman barang melalui fasilitas redpack di tahun 2022 sebanyak 4,9 ton.
“Jadi untuk layanan redpack atau kantong merah yang peruntukannya untuk pengiriman barang hingga kini kita sudah melebihi target. Capaiannya sebesar 5.770 ton dan diharapkan di sisa beberapa bulan ke depan ini bisa diperoleh lagi,” katanya.
Ia menjelaskan, redpack adalah layanan untuk mengakomodir kebutuhan penumpang ataupun calon penumpang yang tidak berlayar jika ingin mengirim barang dengan jumlah berat maksimal 50 kg yang kemudian diberi label dan kemasan merah bernama redpack.
“Tingginya lebih kurang 1 meter dan lebar 0,5 meter. Untuk beratnya maksimal 50 kilogram per kantong, kemudian di bawah 25 kilogram juga bisa,” ujar mantan Kepala Cabang Pelni Merauke ini.
Sitorus menuturkan, capaian pemuatan barang khusus redpack pada semester kedua tahun ini diharapkan bisa bertambah dari target itu yang diberikan oleh manajemen Pelni.
“Kalau untuk target 2023 belum ada, tapi setiap tahun target pasti naik,” kata Sitorus yang juga mantan Kepala Cabang Pelni Serui ini.
Ia pun berharap kepada pengguna atau pelanggan PT Pelni yang akan mengurus pengiriman melalui redpack agar datang langsung ke kantor Pelni karena akan lebih aman tanpa melalui perantara.
Di samping itu, kata dia, untuk muatan-muatan reefer kontainer atau peti kemas yang di dalamnya memiliki sistem pendingin (system refrigerasi), saat ini terbilang masih bagus, hanya kendala yang dihadapi yakni stok reefer di daerah itu berkurang atau bahkan kosong.
“Kondisi di pelabuhan Murhum komoditas return cargonya (muatan balik) dalam hal ini untuk reefer-nya potensinya masih cukup besar, baik itu ikan teri dan ikan-ikan segar yang pengiriman ke Surabaya dan Tanjung Priok,” kata Sitorus.(ds/sgn)