Pemprov Jatim: Penyuluh Lintas Agama Ikuti Perkemahan Moderasi Beragama di Mojokerto

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berpose bersama peserta perkemahan moderasi beragama di Mojokerto, Senin (29/8/2022). (ds/ANTARA/HO-Adpim Jatim)

 

DINAMIKASULTRA.COM, MOJOKERTO – Sebanyak 1.300 penyuluh lintas agama se-Jawa Bali mengikuti Perkemahan Moderasi Beragama yang digelar Kementerian Agama di Mojokerto, Jawa Timur, 28 – 31 Agustus 2022.

Keterangan pers dari Humas Pemprov Jatim yang diterima di Surabaya, Selasa menjelaskan, selain penyuluh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha, perkemahan itu juga dihadiri perwakilan berbagai organisasi massa (ormas) agama, serta perguruan tinggi se-Jawa Bali.

“Kami mengucapkan terima kasih atas inisiasi dari Kementerian Agama yang telah mengundang lintas sektor dan generasi di forum yang luar biasa ini,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri kegiatan tersebut di Mojokerto.

Gubernur mengatakan, penyuluh lintas agama memang perlu saling menemukenali dan memahami satu entitas dengan entitas lainnya.

“Di tengah suasana yang penuh harmoni ini, kita harapkan bisa saling membangun kesepahaman antara satu sama lain. Sebab kesepahaman inilah yang mendasari semua hal agar tidak mudah salah faham,” ujarnya.

Untuk itu, Gubernur Khofifah berharap melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan mutual understanding atau membangun kesepahaman dari setiap elemen strategis.

“Kegiatan ini juga dapat menumbuhkan mutual trust atau saling membangun kepercayaan,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Khofifah, dapat menumbuhkan mutual respect atau mendorong rasa saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

“Tidak bisa orang saling percaya, menghormati dan menghargai kalau tidak didasari oleh kesepahaman yang komprehensif,” tuturnya.

Mantan Menteri Sosial itu menandaskan, Indonesia sebagai negara majemuk dengan 714 suku bangsa memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga persatuan dan kesatuannya.

Namun dengan semangat Bhineka Tunggal Ika, kebersamaan itu bisa terus terjaga. “Melalui perkemahan moderasi beragama ini memungkinkan tumbuhnya persaudaraan, kesatuan dan persatuan,” tuturnya.(ds/antara)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar