Pemprov Sumsel Merespons Positif Kebijakan Baru Terkait Pungutan Ekspor Minyak Sawit

 

Sejumlah pekerja kebun kelapa sawit memilah dan mengangkut hasil panen di kawasan Kalidoni, Palembang, Sumsel, Rabu (22/3/2022). (ds/ANTARA)FOTO/Feny Selly/ama)

 

DINAMIKASULTRA.COM, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan merespon positif kebijakan baru di sektor perkebunan sawit terkait perpanjangan masa penghentian pungutan ekspor minyak sawit.

Analis Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ahli Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan Rudi Arpian di Palembang, Senin, mengatakan, keputusan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto sekaligus Ketua Komite Pengarah (Komrah) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini disambut baik para pelaku sektor sawit di Sumsel.

Beberapa hari lalu pemerintah mengumumkan perpanjangan masa penghentian pungutan ekspor (PE) minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebesar nol dolar AS yang semula 31 Agustus menjadi 31 Oktober 2022.

Keputusan pemerintah disambut baik juga 105.962 keluarga petani atau pekebun sawit di Sumatera Selatan.

Bahkan, ia melanjutkan, Pabrik Kelapa Sawit dan eksportir CPO di Sumsel merasa senang karena harga TBS saat ini mulai membaik. Sementara stok tangki timbun CPO saat ini mulai normal kembali.

Kemudian, dari sisi harga minyak goreng curah di sejumlah pasar di Kota Palembang, ibukota Sumsel, juga turun drastis dari biasanya Rp18.000 per liter menjadi Rp14.000 hingga Rp15.000 per liter.

Ia mencontohkan harga penjualan minyak goreng curah di Pasar Lemabang yang saat ini Rp14.000 per liter dan di Pasar Km 5 dijual Rp15.000/liter.

Ia menyarankan, untuk menjaga momentum ini pemerintah juga memutuskan untuk menambah alokasi biodiesel dari 10.151.018 Kiloliter menjadi 11.025.064 Kiloliter.

Kemudian, pembangunan pabrik minyak makan merah (3M), dukungan percepatan peningkatan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), serta percepatan program peremajaan sawit rakyat (PSR).

Dengan perpanjangan waktu penundaan pungutan ekspor diharapkan kegiatan ekspor berjalan normal. Dengan demikian, kata dia, harga TBS pun mulai terdongkrak naik.

Saat ini harga TBS Provinsi Sumatera Selatan sudah menyentuh harga Rp2.189,82/Kg dan diprediksi akan naik lagi di periode I bulan September ini, kata dia.(ds/antara)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar