Pemprov Sultra Menggelar Pameran Produk Ekraf Agar Tembus ke Pasar Global

DINAMIKASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pameran produk unggulan dari 17 kabupaten/kota yang diikuti berbagai pelaku ekonomi kreatif agar pemasarannya dapat tembus nasional bahkan ke kancah global.
Penjabat Sekretaris Daerah Sultra Asrun Lio di Kendari, Rabu mengatakan pengembangan ekonomi kreatif langkah strategis dalam percepatan pembangunan karena telah mampu menjadi jembatan dan bahkan menjadi katalisator untuk mereformasi, menyelaraskan dan mensinergikan pembangunan.
“Saya menyambut baik terselenggaranya Pekan Produk Unggulan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tenggara tahun 2022 yang bertujuan membangun ekosistem ekonomi kreatif melalui pemberdayaan, sinergi dan kolaborasi di dalamnya,” katanya saat membuka Pekan Produk Unggulan Ekonomi Kreatif Sultra.
Menurutnya, pekan produk unggulan ekonomi kreatif merupakan wujud dari apresiasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap potensi dan usaha yang telah diinisiasi oleh masing-masing wilayah kabupaten/kota dalam menciptakan Sultra yang lebih baik ke depannya.
“Prosesnya dimulai dengan menghimpun produk-produk unggulan dari 17 kabupaten/kota dan pada saat yang sama juga mengakurasi seluruh produk untuk dapat ditingkatkan menuju pasar pada level di tingkat nasional maupun global melalui pasar langsung dan pasar-pasar digital yang ada di platform digital unggulan Indonesia,” ujar dia.
Menurutnya, Sulawesi Tenggara memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan ekonomi kreatif di 17 kabupaten/kota, baik di wilayah daratan maupun kepulauan yang masing-masing memiliki ciri khas yang dipengaruhi oleh perkembangan seni, budaya, tradisi dan kearifan lokal.
“Yang tentu saja itu semua memberikan keragaman serta mampu bernilai jual dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif Sulawesi Tenggara,” ujar Asrun.
Asrun menyebutkan berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tenggara tahun 2020 yang didasarkan pada data penerima bantuan bagi pelaku usaha yang terdampak pandemi COVID-19, tercatat ada sekitar 2.300 pelaku usaha yang tersebar di 17 kabupaten/kota.
Menurutnya, jika potensi pelaku usaha tersebut diberdayakan akan membantu penyerapan tenaga kerja, mengatasi pengangguran, dan dapat mendorong pendapatan daerah.
“Yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Sultra melalui 17 sub sektor yang ada di ekonomi kreatif yaitu kriya, kuliner, fesyen, fotografi, desain produk, arsitektur, seni pertunjukan, film animasi dan video, game, percetakan, TV dan radio, desain interior, seni rupa, musik serta periklanan,” jelas Asrun.
Asrun berharap melalui kegiatan tersebut dapat terbentuk ruang untuk menciptakan dan mengeksplorasi keunggulan dari produk masing-masing kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tengara, sekaligus meningkatkan kolaborasi di seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat pemerintah, swasta dan masyarakat.(ds/sgn)