DPKP Baubau Antisipasi Masuknya PMK Agar Ternak Tetap Produktif

DINAMIKASULTRA.COM, BAUBAU – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Bidang Peternakan berupaya mencegah masuknya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke wilayah tersebut agar sektor sapi, kambing, dan babi tetap bisa produktif serta mampu memasok kebutuhan daging di provinsi Sultra.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispertan Baubau Drh Jusriati, Selasa, mengatakan, sebelumnya Sulawesi Tenggara khususnya Kota Baubau masuk daerah rawan PMK, karena PMK telah masuk ke wilayah Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, namun karena pengawasan ketat dari pemerintah daerah setempat sehingga virus mematikan hewan berkuku genap itu bisa dikendalikan dan tidak menyebar ke provinsi terdekat lainnya.
“Saya sudah konfirmasi di provinsi untuk sementara belum berkembang meluas ke daerah lain, jadi virus itu stop di sana (Sulsel dan Sulbar),” kata Jusriati.
Sebagai langkah pencegahan, Dinas Pertanian dan Peternakan membentuk Satuan Tugas (Satgas) beranggotakan delapan staf bidang peternakan. Tugasnya melakukan pengawasan ternak sapi, kambing, dan babi yang mengarah pada ciri-ciri penyakit PMK di tiap kecamatan.
“Karena tidak ada dana kita bentuk satgas lingkup Peternakan dulu, seharusnya Satgas ini antara instansi misalnya tambahan dari kepolisian,” ujarnya.
Lanjut Jusriati, berdasarkan laporan dari delapan satgas tersebut hingga kini belum ada satupun ternak terjangkit penyakit tersebut.
Dikatakan, pencegahan dini di tingkat peternak pun dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya menjaga kebersihan hewan bersama sanitasi kandangnya selalu dalam keadaan bersih dan sehat.
Dispertan Baubau juga berbagi tips aman bagi peternakan maupun pembeli. Pertama perlunya memandikan hewan ternak seperti sapi. Tips selanjutnya mengisolasi/karantina ternak baru dari luar daerah. Tips ketiga membatasi pengunjung atau pembeli ternak. Sedapat mungkin pembeli tidak berinteraksi atau memegang langsung ternak jualan, sebab manusia juga menjadi salah satu perantara virus PMK kepada hewan.(ds/sgn)