Wali Kota Makassar Minta RSU Daya Sediakan Layanan Bahasa Isyarat

DINAMIKA SULTRA.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menginstruksikan Rumah Sakit Umum (RSU) Daya menyediakan layanan penerjemah bahasa isyarat guna mengakomodasi hak masyarakat tunarungu untuk mengakses pelayanan di berbagai bidang, seperti kesehatan dan komunikasi.
“Kami sudah tetapkan RSU Daya menjadi rumah sakit yang memiliki penerjemah bahasa isyarat di Kota Makassar,” kata Ramdhan saat bertemu pengurus Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Sulawesi Selatan di kediamannya, di Jalan Amirullah Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Pria disapa Danny Pomanto menilai pasien tunarungu sangat rentan mengalami kendala komunikasi dua arah ketika mengakses dan menerima layanan kesehatan tanpa bantuan penerjemah. Sebab, hak untuk mendapat layanan kesehatan itu milik semua orang, termasuk masyarakat tunarungu.
Selain menetapkan RSU Daya, Danny pun berniat menjadikan Makassar menjadi pusat bahasa isyarat di Indonesia. Program pelatihan bahasa isyarat yang sudah ada akan dikembangkan lebih baik ke depan.
“Kita sudah punya anggaran untuk training bahasa isyarat, kita mau kembangkan menjadi pusat bahasa isyarat di Indonesia,” katanya dengan nada optimistis.
Pemkot juga akan menyusun regulasi agar ruang pelayanan publik yang berada di Makassar dapat memfasilitasi secara khusus masyarakat tunarungu dengan penyediaan penerjemah bahasa isyarat.
Sedangkan, untuk ruang publik di luar otorisasi Pemkot Makassar, baik milik negara maupun swasta, akan dihimbau untuk memfasilitasi ketersediaan penerjemah bahasa isyarat untuk masyarakat tunarungu.
“Saya akan buat Perwali standarisasi bahasa isyarat di semua fasilitas milik Pemkot Makassar. Begitu juga seperti bandara, pelabuhan, lembaga penyiaran televisi, maupun kantor-kantor swasta yang ada. Kita akan imbau untuk sediakan (penerjemah bahasa isyarat),” paparnya menekankan.
Melalui Kebijakan itu, Danny menegaskan pihaknya akan komitmen untuk mewujudkan visi Makassar Kota yang Nyaman Untuk Semua.
“Makassar kota yang nyaman untuk semua. Itu sifatnya inklusif, termasuk untuk masyarakat tunarungu. Tugas kami menjadi fasilitator dan penyediaan fasilitas,” ucap Wali Kota dua periode ini.
Saat ini Pemkot Makassar sudah memiliki Rencana Aksi Daerah atau RAD untuk memecahkan persoalan ini. Di dalamnya memfokuskan pada setiap persoalan yang dihadapi kelompok masyarakat.
“Kita sudah punya RAD terkait persoalan ini. Bagi masyarakat tunarungu persoalan yang dihadapi bed, solusinya juga tersendiri, tunadaksa juga solusinya beda sendiri. Saya butuh bantuan teman-teman Gertakin membantu merumuskan untuk bahan penyusunan regulasi dan standarisasinya,” harap Danny.(ds/antara)