Kepala Bandara Angkat Suara Terkait Banjir Melanda Desa Kusambi

 

Keterangan Khusnudin Kepala Bandara Sugi Manuru Mubar saat memberikan keterangan. (Foto: Laode Abubakar).

 

DINAMIKA SULTRA.COM, MUNA BARAT – Kepala Bandara Sugi Manuru Kabupaten Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Khusnudin menanggapi terkait banjir yang melanda Desa Kusambi, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Mubar Provinsi Sultra, tidak ada kaitannya dengan Pembangunan Bandara, Kamis (03/11/2022).

“Pembangunan bandara telah sesuai dengan sistem dan regulasi amandal telah lengkap. Kalau tidak sesuai aturan tidak mungkin dikucurkan Anggarannya,” ungkapnya.

Terkait dengan timbunan yang ada dibelakang rumah warga yang diduga penyebab banjir ia akui bahwa itu menjadi urusan dengan pemilik lahan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mubar, La Edi, mengatakan kalau banjir itu berkaitan dengan aktivitas kontraktor sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan, maka ini akan menjadi perhatian serius bagi pihaknya.

“Kita minta warga setempat untuk masukkan laporan resmi, biar dilakukan teguran resmi oleh kami,” ucap La Edi.

 

Banjir Desa Kusambi Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat. (Foto: Laode Abubakar).

 

“Namun apabila pihak kontraktor beraktivitas tanpa aturan yang berlaku, terlebih tidak mengantongi Amdal, atau beraktivitas ilegal, maka pihaknya akan mengambil tindakan dengan memberi sanksi tegas,” lanjutnya.

Ia juga menyebut, Pj Bupati Muna Barat telah arahkan ke pihak BPBD agar turun untuk pantau langsung lokasi serta mencari solusi terkait masalah tersebut.

Sementara itu Fatma, warga Kusambi mengakui sejak adanya kontraktor liar itu, hutan yang berada di belakang rumah warga telah gondol, pepohonan rata dengan tanah.

“Ibaratnya padang teletubies, ada banyak tanah membukit, tapi tidak teratur, karena ulah kontraktor membuang tanah timbunan,” kata Fatma.

Ia menyebut Sebelum gundul hutan tersebut, saat hujan turun tidak ada banjir, sebab pohon di kawasan hutan masih dapat membantu proses penyerapan air, sehingga air dapat terkendali dan rumah warga tak pernah terendam banjir.

Namun, sejak kerusakan lingkungan yang diduga ulah dari para kontraktor liar tersebut, kini rumah warga terendam banjir sejak Rabu (02/11/2022).

“Air masuk sampai dalam rumah, dulu tidak begini, nanti sudah ada penimbunan di belakang rumah baru parah seperti ini,” lanjut Fatma.

Sehingga warga setempat berharap agar pemerintah dapat turun tangan menangani hal ini, baik dampak akibat banjir yang kerap terjadi, serta penyebab terjadinya banjir yang harus menjadi perhatian bagi pemerintah.(ds/abr)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar