Dosen Unsultra Telilti Kasoami Sebagai Makan Pencegah Diabetes

Dr. Haidir Amin, S.P., M.Si, (Ist)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Diabetes adalah suatu kondisi dimana kadar gula dalam darah tinggi yang dikarenakan terjadi penurunan produksi insulin. Jika diabetes tidak diobati atau tidak terkontrol dapat menyebabkan masalah serius seperti penyakit jantung, stroke, kebutaan,gagal ginjal, dan lain-lain.

Untuk itu, tim peneliti dari Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) yang beranggotakan Dr. Haidir Amin, S.P., M.Si, Ir. Wayan Puguh, M.P, Farra Sasmita, S.P., M.Si, dan La Harudin, S.Pt., M.Si melakukan penelitian produk pangan kaopi dan Kasoami yang merupakan makanan khas Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan judul Kajian Komposisi Kimia dan Metabolik Sekunder Kasoami Sebagai Makanan Fungsional Pencegah Diabetes.

Ketua Tim Peneliti Dr Haidir Amin mengatakan, Kasoami merupakan makanan khas di Sulawesi Tenggara yang berasal dari hasil olahan singkong. Umbi singkong sendiri memiliki potensi antioksidan dengan nilai aktivitas penghambatan 91.42% dengan nilai total fenol sebesar 10.46±0.79 mg GAE/g dan total flavonoid sebesar 2.78±0.37mg QCE/g.

Lanjutnya, antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat proses oksidasi. Pada pasien diabetes, terjadi peningkatan pembetukan radikal bebas dan kurangnya aktivitas antioksidan endogen yang menyebabkan terjadinya kerusakan oksidatif pada komponen sel. Diabetes merupakan suatu kumpulan penyakit metabolit yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang tinggi akibat adanya gangguan pada sekresi kerja insulin.

“Dengan maksud itulah pada penelitian ini, bertujuan mengkaji komposisi kimia kaopi dan kasoami senyawa metabolit sekunder kaopi dan kasoami dan sifat organoleptik terhadap bentuk-bentuk produk kasoami sebagai makanan fungsional pencegah diabetes. Mengingat potensi yang mengkosumsi kasoami di Indonesia sedemikian besar dan meluas, sekaligus didukung oleh produktifitas singkong yang relative meningkat dan besar setiap tahunnya,” ungkapnya.

Ia menerangkan, penghambatan pembentukan radikal bebas intraseluler merupakan strategi yang dapat dikembangkan dalam pengelolaan penyakit diabetes. Pemanfaatan makanan pengganti yang memiliki kandungan senyawa fenolik dan flavonoid, terbukti sebagai antioksidan. Kasoami mengandung senyawa fenolik dan flavonoid menjadi alternatif panganan pada pasien diabetes.

“Namun, saat ini belum ada olahan Kaopi dan Kasoami yang meneliti kandungan metabolit sekundernya dengan metode LC-MS/MS. Oleh karena itu kami melakukan penelitian terhadap Kasoami untuk membantu masyarakat dalam mencegah penyakit diabetes dan meningkatkan daya jual beli ubi kayu atau singkong,” ujarnya.

Haidir Amin menerangkan, penelitian ini merupakan program penugasan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tujuan diadakannya penelitian tersebut adalah untuk mengkaji komposisi kimia kaopi dan kasoami. Kemudian mengkaji senyawa metabolit sekunder kaopi dan kasoami. Lalu mengkaji sifat organoleptik terhadap bentuk-bentuk produk kasoami dan melalukan nalisis kelayakan usaha Kasoami sebagai makanan fungsional pencegah diabetes.

Lanjutnya, dimana umbi singkong sendiri memiliki kandungan serat 31.6 hingga 33.10% dan mengandung aktivitas antioksidan dengan kadar fenolik secara berturut-turut 48,87±0,057; 56,43±0,174 mg/kg.

“Sumber dana yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Kemendikbudristek melalui program MBKM. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada kementerian pendidikan yang telah mendukung penelitian kami guna mendorong pencegahan penyakit diabetes membantu masyarakat dalam meningkatkan daya beli singkong. Selain itu kami ucapkan terima kasih kepada lihat kampus khususnya kepada pak Rektor Unsultra telah mensupport dan mendukung penelitian ini,” tuturnya. (ds/DN)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar