Unsultra Cetak 261 Wisudawan

Rektor Unsultra Prof Dr Ir Andi Bahrun saat memindahkan tali toga kepada salah satu wisudawan yang digelar di Claro Hotel Kendari, Kamis (5/1)(Ist)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) kembali mencetak 261 alumni yang terdiri dari 240 sarjana dan 21 pascasarjana (magister) pada kegiatan wisuda yang digelar di Claro Hotel Kendari, Kamis (5/1).

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Drs Andi Lukman mengatakan, ekarang ini dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus merdeka (MBKM) kampus tidak hanya bisa meluluskan mahasiswanya begitu saja, tetapi dia harus mengantarkan lulusannya agar terserap di dunia kerja. Untuk mengantarkan itu pemerintah telah memberikan kebijakan dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada perguruan tinggi untuk mengatur semuanya.

Lanjutnya, jangan seperti dulu yang terlalu banyak teori dari pada praktek, sehingga mahasiswa telah lulus pada perguruan tinggi, banyak alumni yang menganggur. Olehnya itu, sekarang ini diberikan kesempatan kepada mahasiswa sebanyak 60 SKS untuk mencari pengalaman dengan melakukan magang atau praktek kerja di sebuah perusahaan atau instansi.

“Makanya lulusan perguruan tinggi harus terasa seperti vokasi di mana lebih banyak praktek daripada teori. Namun saya sangat mengapresiasi Siapa yang telah diraih oleh Unsultra, karena dengan kehadiran pak rektor yang telah memberikan inovasi dan berbagai hal yang luar biasa dengan keberatannya dalam melakukan strategi untuk mendorong lulusannya bisa terserap di dunia kerja atau membuka lapangan kerja,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor Unsultra Prof Dr Ir Andi Bahrun mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang telah meraih gelar sarjana dan magister. Namun ia berpesan kepada para alumni untuk terus belajar dan meningkatkan berbagai kecakapan agar memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, kolaborasi dan literasi digital.

“Saya rasa terimakasih atas kepercayaan masyarakat untuk memilih Unsultra sebagai tempat menempuh pendidikan yang diinginkan. Sehingga kami selalu berkomitmen untuk melaksanakan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan tidak akan berhenti melakukan perbaikan dan inovasi atas segala kekurangan yang ada,” ungkapnya.

Prof Bahrun menjelaskan bahwa dalam implementasi program MBKM Unsultra, bertekad lahirkan lulusan yang mempunyai kompetensi yang sesuai kebutuhan stakeholders seperti kebutuhan masyarakat (social needs), kebutuhan dunia kerja (industrial needs), kebutuhan professional (professional needs) dan kebutuhan generasi masa depan (aspek scientific vision).

“Berbagai program pemerintah yang diikuti oleh mahasiswa unsultra seperti Mahasiswa Penggerak MBKM, Magang, Proyek Desa, Penelitian dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka, yang membanggakan adalah 2 mahasiswa Unsultra terpilih menjadi kepala Suku dan Wakil Kepala Suku PMM 2 di Jember serta baru saja diumumkan 3 mahasiswa PGSD Unsultra lolos dalam program Kampus Mengajar,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, berbagai tantangan dan peluang di era revolusi industri 4.0 saat ini. Untuk itu, Unsultra harus berubah dengan melakukan reorientasi kurikulum terutama terkait literasi data, literasi teknologi, literasi manusia, serta kegiatan ekstrakurikuler untuk pengembangan kepemimpinan, dan kerja tim serta entrepreneurship dan internship.

“Unsultra juga terus mendorong kegiatan kemahasiswaan dan memaksimalkan mahasiswa yang mengikuti program Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka (MBKM), karena melalui program MBKM mahasiswa dapat mendalami passion nya agar kelak dapat menjadi generasi yang bisa memberi solusi kepada masyarakat dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” ujarnya. (ds/DN)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar