Pj Bupati Buton Ajak Semua Ikut Andil Tangani Kasus Stunting

DINAMIKA SULTRA.COM, BUTON – Penjabat (Pj) Bupati Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Basiran mengajak semua pihak untuk ikut andil dan selalu bersinergi dalam menangani kasus stunting atau angka kekerdilan akibat gizi kronis di daerah tersebut.
Dalam acara peresmian gedung Puskesmas Sinontapina tersebut dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis 11 alat USG bagi Puskesmas di Kabupaten Buton dan penyerahan mobil ambulans untuk Puskesmas Waoleona.
Peresmian Puskesmas tersebut turut dihadiri Dandim 1413/Buton Letkol ARM Muh. Fauzan, Kajari Buton Ledrick VM Takaendengan, Sekretaris Daerah Buton Asnawi Jamuluddin, Asisten 1 Setda Buton Alimani, Kepala Dinas Kesehatan Buton Safaruddin, Kepala Dinas PMD Buton Murtaba Muru, Camat Siontapina serta Kepala Puskesmas.
“Jadi masalah stunting ini bukan hanya tanggung jawab Kepala Dinas (Kadis Kesehatan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Kepala Puskesmas tapi tanggung jawab semua,” kata Basiran saat meresmikan gedung baru Puskesmas Siontapina, dalam keterangan tertulis Kominfo Buton diterima di Kendari, Jumat.
Dia menyampaikan penanganan kasus kekerdilan merupakan instruksi langsung Presiden Joko Widodo sehingga di tahun 2024 bisa nol kasus dengan begitu bangsa ini bisa meraih Indonesia emas di tahun 2045.
“Masalah stunting semua tidak boleh tinggal diam, dalam 2024 angka stunting harus nol, sehingga Indonesia emas 2045 kita menciptakan generasi yang handal dan menjadi negara maju,” ujar Pj Bupati Buton.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sultra ini meminta jika ada anak yang terkena stunting maka kepala desa tidak boleh tinggal diam, namun bisa memanfaatkan anggaran belanja desa untuk menangani kekerdilan dan gizi buruk.
Dia menyampaikan jika ada keluarga yang anaknya terkena stunting maka pemerintah desa harus ikut campur dalam menangani kasus tersebut seperti memberikan bantuan telur. Selain itu, Puskesmas juga harus turun memberikan vitamin. “Ini harus kerja sama tidak bisa kerja sendiri sehingga cepat selesai masalah,” tutur Basiran.
Dalam menekan angka stunting dan masalah kesehatan lainnya, Pj Bupati Buton telah menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan setempat agar membuat aplikasi kesehatan agar jumlah penderita stunting, ibu hamil, dan yang lainnya dapat terpantau.
“Saya sudah tugaskan Kadis Kesehatan buat aplikasi seperti yang dibuat Pemda Sumedang sehingga Bupati dapat memantau gizi buruk, ibu hamil, anak stunting, dan lain sebagainya,” jelas Pj. Bupati Buton.
Basiran juga memerintahkan agar penurunan jumlah kematian ibu dan bayi serta pemberian tablet tambah dara bagi ibu hamil diperhatikan karena menjadi konsen Presiden.
“Saya tugaskan Kadis Kesehatan agar angka kematian ibu dan anak semakin menurun. Bila perlu sampai di titik nol. Perhatikan pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil karena sangat mempengaruhi bayi. Itu yang diulang-ulang oleh Presiden dalam mengingatkan Kepala Daerah,” tegas Basiran.(ds/sgn)