BPS: Selama 2022 Ekonomi Sultra Meningkat 5,53 Persen

Kantor BPS Provinsi Sulawesi Tenggara (ds/HO)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik atau BPS Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan bahwa ekonomi di Sultra tahun 2022 mengalami peningkatan 5,53 persen dibanding tahun sebelumnya pada 2021.

Selain itu, beberapa sektor lainnya juga mengalami peningkatan, yakni sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 6,74 persen dan 1,53 persen. Sedangkan untuk struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada tahun 2022 tidak menunjukkan perubahan berarti.

“Pertumbuhan tersebut didominasi oleh lapangan usaha, kemudian jasa perusahaan, transportasi dan pergudangan,” kata Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti di Kendari, Jumat (10/2/2023).

“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan terjadi pada industri pengolahan sebesar 16,74 persen. Diikuti jasa perusahaan sebesar 12,41 persen dan transportasi dan pergudangan sebesar 10,23 persen,” ungkapnya.

Kemudian, lanjutnya, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada pengadaan air sebesar 1,39 persen.

“Di sisi lain, lapangan usaha yang memiliki peran dominan seperti Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan,” sambungnya.

“Perekonomian Sultra masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 23,35 persen, diikuti oleh pertambangan dan penggalian sebesar 20,27 persen, konstruksi sebesar 13,55 persen, dan perdagangan besar-eceran, reparasi mobil serta sepeda motor sebesar 12,81 persen,” jelasnya.

Menurutnya, peranan ke empat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sulawesi Tenggara mencapai 69,98 persen.

Ia menuturkan jika dibandingkan ekonomi di Sultra pada triwulan IV tahun 2022 dengan triwulan IV tahun 2021 (y-on-y) mengalami peningkatan sebesar 5,57 persen.

“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 13,98 persen, diikuti jasa perusahaan sebesar 12,12 persen dan industri pengolahan sebesar 10,92 persen,” bebernya.

Sedangkan untuk lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan, kata Agnes Widiawati, mengalami pertumbuhan sebesar 5,03 persen.

“dan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 5,33 persen,” ucapnya.

Begitu juga dengan ekonomi di Sultra pada triwulan IV dan triwulan III tahun 2022 (q-to-q), lanjut orang nomor satu di BPS Sultra itu, juga mengalami pertumbuhan sebesar 5,69 persen. Pertumbuhan yang positif terjadi pada sebagian besar seluruh lapangan usaha

“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah pertambangan dan penggalian sebesar 13,91 persen, diikuti konstruksi sebesar 12,27 persen dan jasa lainnya sebesar 7,45 persen. Sementara itu, untuk lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki peran dominan mengalami pertumbuhan sebesar 4,17 persen. Sedangkan lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam adalah Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,99 persen,” pungkasnya.(ds/sgn)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar