Pemkot Kendari Gelar Rembuk Penanganan dan Prevalensi Stunting 14 Persen Pada 2024

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar rembuk stunting melibatkan stakeholder terkait penanganan stunting dan menargetkan prevalensinya 14 persen pada 2024. Kegiatana ini berlangsung di aula Samaturu Kantor Balai Kota Kendari, Kamis (15/6/2023).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Asmar, dan unsur Forkopimda Kota Kendari.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari Jahuding, mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari mengatakan penanganan stunting harus didukung bersama, karena Presiden telah mengeluarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
“Stunting merupakan masalah krusial dan berdampak jangka panjang bagi generasi masa depan, maka diperlukan penanganan yang holistik melibatkan berbagai pihak dan aspek secara berkelanjutan, di antaranya, aspek kesehatan, keluarga, maupun perilaku intervensi sensitif dan spesifik yang terus dilakukan secara terpadu oleh semua stakeholder yang ada di Kota Kendari,” ungkapnya.
Menurut dia, untuk percepatan penanganan stunting dibutuhkan keseriusan dan komitmen kuat melalui kerja nyata, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja berkualitas.
Selain itu, kata dia, penting membangun sinergi kolaborasi dan akselerasi bersama masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, serta pihak lainnya.
Karena tanpa adanya komitmen dan sinergi yang kuat dan cepat untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting, maka gerakan ini pastinya sia-sia dan dapat dipastikan kegiatan kita hanya sebatas seremonial belaka.
“Pemerintah Kota Kendari telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 24 persen di tahun 2021 menjadi 19,5 persen di Tahun 2022. Pencapaian yang cukup signifikan ini, menempatkan Kota Kendari sebagai salah satu dari tiga kota percontohan penanganan stunting di Indonesia,” katanya.
Jahudding menargetkan, dengan dukungan dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat atau stakeholder maka pada tahun 2024 nantinya prevalensi angka stunting di Kota Kendari bisa turun menjadi 14 persen.
“Target nasional penurunan prevalensi stunting sebesar 14 persen di tahun 2024 yang juga menjadi target pemerintah kota Kendari. Angka ini cukup tinggi, namun sangat realistis jika dikerjakan secara kolaboratif,” katanya.
Jahudding berharap dalam momen rembuk stunting ini ada deklarasi komitmen dari seluruh perangkat daerah maupun stakeholder lainnya terkait aksi yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan dalam upaya penanganan stunting sampai tahun 2024.(ds/sgn)