Pemprov Sulsel-Pemkab/Pemkot Kolaborasi Lahirkan Desa Wisata Baru

Bupati Sinjai bersama Tim ADWI Kemenparekraf hadir menilai Desa Wisata di Kabupaten Sinjai.(ds/ANTARA/HO-Pemkab Sinjai)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan pemerintah kabupaten/kota perkuat kolaborasi untuk melahirkan desa-desa wisata baru guna mendorong perekonomian masyarakat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Sulsel Muhammad Arafah, dalam ketetangannya di Makassar, Jumat, mengatakan, beberapa capaian objek wisata berbasis desa ini merupakan program prioritas Pemprov Sulsel agar roda ekonomi tidak hanya berpusat di perkotaan, tapi juga di pedesaan. Kolaborasi pemprov dan pemkab/pemkot diwujudkan dalam bentuk bantuan keuangan.

“Kolaborasi antara Pemprov Sulsel dan pemkab/pemkot di bidang pariwisata, disamping meningkatkan jumlah wisatawan, juga dapat memberdayakan ekonomi masyarakat pedesaan,” ujarnya.

Sesuai dengan ketetapan pemerintah, kata dia, ada tiga komponen penting yang perlu dimiliki setiap calon desa wisata yaitu adanya potensi wisata, adanya minat dari masyarakat, dan adanya keunikan yang dimiliki suatu desa yang membedakan dengan desa yang lainnya.

Sejauh ini, lanjut dia, sejumlah desa di Sulsel meraih penghargaan dari Kementerian Ekonomi Kreatif dan Pariwisata (Kemenparekraf). Tercatat sejak tahun 2021 hingga 2023, desa wisata di Sulsel meraih penghargaan Terbaik Nasional serta penghargaan sebagai Desa Wisata Terbanyak Nasional.

Bahkan pada tahun 2022, kata dia, Pemprov Sulsel meraih 5 besar terbaik Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN) 2022. Kalender kegiatan pariwisata Sulsel pun meraih nominasi 10 besar Kharisma Event Nusantara (KEN) tahun 2022 dan tahun 2023.

Selain itu sebanyak 12 karya warisan budaya Sulsel ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tahun 2021 dan tahun 2022 yakni Pesta adat Jene’-Jene’ Sappara, Gantala Jarang, Tari Bondesa, Tammu Taung Pulau Pajenekang, Tari Pajaga Sando Batu, Tenun Toraja, Bahasa Wotu, A’rera, Mattojang Paccekke, Genrang Labobo, Bosara, dan Nasu Palekko.

Selanjutnya, pegunungan Karst di Kabupaten Maros – Kabupaten Pangkep ditetapkan oleh United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Global Geopark 2023 dan inilah pegunungan terpanjang kedua setelah China.

Kemudian objek wisata Kawasan Emas 360 derajat di Kabupaten Enrekang, wisata Ollon di Kabupaten Tana Toraja, Mandalaria di Kabupaten Bulukumba, serta wisata permandian alam Lejja di Kabupaten Soppeng, ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Andalan.(ds/antara)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar