Dishub Sultra Edukasi Pelajar Keselamatan Berlalu Lintas
DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan edukasi kepada para pelajar yang ada di Bumi Anoa terkait dengan kesadaran dan keselamatan dalam berlalu lintas.
Kepala Dishub Sultra Muhammad Rajulan saat ditemui di Kendari, Rabu, mengatakan edukasi tersebut dilakukan bersama-sama dengan pihak Jasa Raharja, Kepolisian Daerah (Polda) Sultra, dan Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Kendari.
“Edukasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman para pelajar terkait pentingnya keselamatan di jalan raya sejak dini,” katanya.
Dia menyebutkan program edukasi tersebut merupakan agenda rutin bersama dengan mitra perhubungan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya yang melibatkan anak dan remaja.
“Hal ini juga untuk memastikan generasi muda memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya keselamatan di jalan,” ujarnya.
Muhammad Rajulan mengungkapkan sosialisasi dan edukasi tersebut mencakup tata tertib berlalu lintas, pentingnya penggunaan helm saat berkendara, serta cara berkendara yang aman dan nyaman.
“Sosialisasi ini juga dilakukan di sejumlah sekolah setiap tahunnya untuk memberikan edukasi keselamatan lalu lintas terhadap pelajar khususnya pelajar-pelajar SMP dan SMA,” ucapnya.
Dia menjelaskan sosialisasi tersebut dilakukan di seluruh sekolah di Sultra dan dilakukan secara bertahap. “Misalnya saja pada tahun 2023 kami mengadakan sosialisasi ini Baubau dan Kolaka, dan pada 2024 ini kami melaksanakan di Kota Kendari,” jelasnya.
Muhammad Rajulan mengungkapkan edukasi tersebut merupakan hal yang penting, mengingat para pelajar itu merupakan umur yang mendominasi angka kecelakaan di wilayah Bumi Anoa.
Selain edukasi tersebut, Dishub Provinsi Sultra juga mempunyai program sosialisasi terhadap anak-anak usia dini setiap bulan untuk pembinaan berlalu lintas.
“Kami juga melakukan sosialisasi kepada para pengemudi yang melakukan aktivitas di pertambangan agar mereka tidak terkait dengan Over dimension dan overloading (ODOL),” kata Muhammad Rajulan.(ds/ono)