Gelar Webinar, Kemkominfo Ajak Jadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya

DINAMIKA SULTRA.COM, KOLAKA – Menjadi warga digital yang cakap, beretika, dan berdaya berarti kita dapat menggunakan teknologi digital secara aman, efektif, dan etis. Ini juga berarti kita dapat berkontribusi pada komunitas daring yang lebih produktif, inklusif, dan sehat.

Untuk menjadi warga digital yang cakap, beretika dan berdaya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Kolaka, Selasa (24/9) pagi, pukul 09.00 WITA.

Mengusung tema ”Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika, dan Berdaya”, diskusi online yang akan diikuti pelajar dan tenaga pendidik dengan menggelar nonton bareng (nobar) di wilayah Kabupaten Kolaka itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.

Mereka adalah dosen IAIN Kerinci Jafar Ahmad, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka Muhammad Jusrin Djafar, Ketua Program Studi S1 Kewirausahaan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo M. Adhi Prasnowo, dan Anissa Rilia selaku moderator.

Webinar ini juga dapat diikuti secara gratis dengan mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftarankolaka2409. Peserta akan mendapatkan e-sertifikat, dan tersedia voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000,- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama acara diskusi,” tulis Kemkominfo dalam rilis yang diterima awak media, Senin (23/9).

Terkait tema webinar, Kemkominfo menegaskan, kecakapan digital berkaitan dengan kemampuan untuk memahami perangkat lunak dan perangkat keras teknologi informasi komunikasi (TIK), sistem operasi digital, dan menggunakannya untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, berbagi, dan menciptakan konten. ”Etika digital sangat penting untuk menavigasi dunia digital secara etis, aman, dan efektif,” jelasnya dalam rilis.

Menurut Kemkominfo, warga digital yang baik akan melindungi informasi pribadi mereka, menggunakan penilaian yang baik, dan memperlakukan orang lain dengan hormat. ”Empati juga sangat penting untuk memahami cara orang berbicara dan berperilaku daring,” tegasnya.

Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Kolaka ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada 2018, penetrasi internet Indonesia tercatat berada di angka 64,8 persen. Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id. (ds/ono)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar