Teuku Muzaffarsyah, Kaprodi Ilmu Politik Unimal Isi Kuliah Umum di UHO Kendari

Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Politik Universitas Malikussaleh (Unimal), Teuku Muzaffarsyah, SIP MAP, mengisi Kuliah Umum di Kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara.(Humas-UHO)

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Politik Universitas Malikussaleh (Unimal), Teuku Muzaffarsyah, SIP MAP, mengisi Kuliah Umum di Kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (24/10/2024)

Kuliah umum yang diadakan Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari mengangkat tema “Dinamika Politik Lokal dan Tantangan Demokrasi dalam Pilkada Serentak 2024”.

Kuliah umum ini memberikan wawasan penting bagi mahasiswa dalam melihat peran strategis partai politik, baik di tingkat lokal maupun nasional, dalam menjaga kualitas demokrasi.

Acara ini dihadiri dengan antusias oleh ratusan mahasiswa dan dosen, yang ikut berdiskusi aktif terkait isu-isu yang diangkat.

Kolaborasi antara UHO dan Unimal dalam kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat sinergi akademik dan memberikan manfaat yang lebih besar dalam pengembangan ilmu politik di Indonesia.

Acara yang berlangsung di Aula Bahtiar FISIP UHO dengan dihadiri oleh mahasiswa serta para dosen dan civitas akademika FISIP UHO.

Dalam kuliah umum tersebut, Teuku Muzaffarsyah memberikan paparan mendalam terkait perkembangan politik lokal di Indonesia, khususnya menjelang Pilkada Serentak 2024.

Teuku Muzaffarsyah mengupas berbagai tantangan dalam memperkuat demokrasi di tingkat lokal, seperti politik uang, penyebaran informasi palsu, serta dinamika politik yang rentan terhadap konflik kepentingan.

Teuku Muzaffarsyah juga menyoroti peran partai-partai lokal di Aceh, yang merupakan salah satu wilayah dengan kekhususan politik di Indonesia.

Teuku Muzaffarsyah menjelaskan, bahwa partai-partai lokal di Aceh, seperti Partai Aceh, memiliki kontribusi penting dalam meningkatkan kualitas demokrasi di wilayah tersebut.

“Keberadaan partai lokal di Aceh, yang didukung oleh perjanjian damai Helsinki, telah memberikan warna baru dalam proses demokrasi lokal, mendorong keterlibatan masyarakat yang lebih luas, serta menciptakan model demokrasi yang lebih inklusif dan representatif,” ujar Teuku Muzaffarsyah.

Dalam paparannya Ketua Prodi Ilmu Politik FISIP Unimal itu menekankan bahwa peran partai lokal di Aceh bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia, terutama dalam memperkuat demokrasi lokal.

Partai-partai lokal di Aceh memiliki kapasitas untuk mendorong agenda politik yang sesuai dengan konteks sosial dan budaya setempat, sekaligus berkontribusi terhadap penguatan demokrasi Indonesia secara keseluruhan.

Sebagai fasilitator dalam acara ini, Sekjur Ilmu Politik dan Pemerintahan FISIP UHO Asriani, SIP M.A berharap mahasiswa Prodi Ilmu Politik FISIP UHO dapat memahami lebih dalam mengenai dinamika politik lokal serta tantangan demokrasi yang dihadapi Indonesia saat ini.(ds/adf)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar