Umar Marhum Tutup Diksarmil Menwa ke-32 di Batalyon 725 Woroagi

Penanggalan helem latihan oleh Danmen, Dr. Umar Marhum sebagai tanda ditutupnya kegiatan Diksar Menwa angkatan ke -32 di Batalyon 725 Woroagi. (foto: ist)

DINAMIKA SULTRA.COM, KONAWE SELATAN- Komandan Resimen Mahasiswa  Halu Oleo Sulawesi Tenggara  Dr. Umar Marhum, A. Md.,STP.,SH.,MH akhirnya menutup kegiatan Pendidikan Dasar Militer  (Diksarmil) Gabungan  Resimen Mahasiswa  dari beberapa perguruan tinggi di Sultra, yang berlangsung selama kurang lebih dua minggu,atau 10 hari lamanya.

Pemasangan baret ungu kehormatan Menwa kepad salah satu perakilan peserta Diksar sebagai pelantikan peserta sebagai Resimen Mahasiswa. (foto Jhab)

Kegiatan Diksarmil  Menwa Gabungan Angkatan ke -32  tahun 2024  ditutup dalam suatu upacara yang dilaksanakan di halaman  Kantor Markas Satuan Komando Batalyon 725 Woroagi bersama para pelatih.

Dr. Umar Marhum dalam amanatnya saat penutupan kegiatan  Diksarmi menyampaikan apresiasi  dan terimakasih tak terhingga atas dukungan  dari Jajaran Korem 143/HO,  Pribadi  Brigjen TNI-AD R. Wahyu Sugiarto Selaku Komandan Korem 143/ HO atas dukungan penuh dalam pelaksanaan Diksarmil Gabungan Resimen Mahasiswa yang ke 32 tahun 2024 ini. 

Foto bersama para anggota Resimen Mahasiswa dan para pelatih usai upacara penutupan Diksarmil angkatan ke 32 di Batalyon 725 Woroagi. (foto ist)


Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada  Komandan Batalyon Satuan 725 Woroagi, Pribadi Letkol Inf. Choky Gunawan selaku selaku penangungjawab teknis,   dan para pelatih atas terlaksananya kegiatan Diksarmil Menwa.

Pada amanat yang disampaikannya, Umar Marhum meminta Resimen Mahasiswa yang baru saja selesai mengikuti kegiatan Diksarmil agar tidak berhenti dalam berlatih setelah pulang di satuan perguruan tinggi masing-masing.  Jiwa korsa tetap dipelihara  demikan pula dengan karakter, kepribadian dan jati diri yang telah terbentuk dari para pelatih agar tetap  terjaga.

Karena  kelebihan dari Resimen selain memiliki kemampuan ilmu keprajuritan  yang dilatih langsung oleh para pelatih TNI organik, tetapi  yang paling utama adalah terbentuknya jiwa korsa kepada sesama resimen, terbentuknya karakter dan kepribadian  sehingga melahirkan jati diri yang kuat  dan bertanggungjawab dalam setiap langkah dan tindakan.

Danmen Mahaleo Sultra Dr. Umar Marhum saat menyampaikan amanat dalam upacara penutupan Diksarmil Menwa angkatan ke-32 di Batalyon 725 Woroagi. (foto:ist)

“Satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh para Resimen adalah Satuan 725 Woroagi.  Batalyon 725 Woroagi adalah Kampus kedua bagi kalian semuanya, karena disinilah kalian dan kita semua  kita didik dan dilatih mengenal yang namanya  ilmu keprajuritan. Sehingga mengukuhkan kita  sebagai Resimen yang termuat dalam sembohyang Widya Castrena Dhama Sidha.  Yaitu penggabungan antara ilmu akademik dan ilmu keprajuritan,” ujar Umar Marhum.

Menurut Umar Marhum Diksarmil  Menwa Angkatan ke-32  tahun ini adalah yang terbaik, dibandingkan dengan sebelumnya karena kurikulum latihan yang berubah drastis. Lebih dipadatkan pada pengetahuan keprajuritan  dengan presentase 90 Persen Materi Keprajuritan dan hanya 10 Persen teori cerama dalam ruangan. Sebelumnya persentasenya adalah 50  praktek dan 50  ceramah (teori dalam ruangan)

Sehingga kemampuan peserta Diksarmil  Menwa kali ini jauh lebih berkualitas, mahir dalam hal pengenalan sejata mulai dari bongkar pasang senjata  sampai pada kemampuan menembak.

Lanjut Umar Marhum, Diksarmil Menwa selama 10 hari,  yang dimulai sejak tanggal 15 sampai dengan tanggal 24 Desember 2024, terlaksana dengan baik, untuk itu dirinya juga tak lupa  menyampaikan terimakasih kepada Rektor UHO Kendari, Rektor USN Kolaka, Rektor Unusra Kendari dan Ketua STAI Wakatobi  beserta jajarannya atas dukungan personil dalam pengembangan organisasi Menwa di Sulawesi Tenggara. (ds/ono)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar