Danmen Mahaleo Minta Resimen Mengabadikan Batalyon 725 Woroagi Sebagai Kampus Kedua

Salah satu peserta Diksarmil Menwa melakukan demo bongkar pasang senjata laras panjang milik TNI dihadapan Wakil Rektor III UHO dan Pelatih Serka Asrul Saeho. (Foto:ist)

DINAMIKA SULTRA.COM, KONAWE SELATAN- Komandan Resimen Mahasiswa Halu Oleo Sulawesi Tengara, Dr. Umar Marhum, A.Md.,STP.,SH.,MH meminta seluruh anggota Satuan Komando Resimen Mahasiswa yang tersebar diseluruh perguruan tinggi se Sultra, untuk selalu mengenang “Bumi Woroagi” dan mengabadikan Batalyon 725 Woroagi sebagai kampus kedua setelah kampus perguruan tinggi dimana para Resimen menuntut ilmu akademik dengan multi disiplin ilmu yang berbeda-beda.


Hal itu disampaikan Umar Marhum dihadapan para peserta Pendidikan Dasar Militer Resimen Mahasiswa (Diksarmil-Menwa) di Batalyon 725 Woroagi, dalam amanatnya saat menutup kegiatan Diksarmil Gabungan Resimen Mahasiswa ke-32 tahun 2024, yang diikuti 26 peserta dari empat perguruan tinggi se Sultra, masing-masing Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari), Universitas Nahdatul Ulama Sulawesi Tenggara (Unusra) Kendari, Universitas Sembilan Belas November (USN) Kolaka, dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Wakatobi.

Sebelum praktek menembak pelatih memberikan petunjuk teknis dalam menembak membidik titik bidik yang ditujuh, termasuk hal-hal penting yang harus diperhatikan petembak dalam menembak.(foto: ist)


“Saya mengajak kepada semua peserta Diksar Resimen angkatan ke-32 tahun ini maupun kepada seluruh Resimen yang ada disejumlah satuan perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Tenggara, agar tidak mudah melupakan Batalyon 725 Woroagi. “Bumi Woroagi” harus selalu ada dihati kita semua, mari menjadikan Batalyon 725 Woroagi ini sebagai kampus kedua bagi seluruh Resimen yang tergabung dalam Satuan Komando Resimen Mahasiswa Halu Oleo (SKOMEN MAHALEO) Sulawesi Tenggara, karena ditempat ini anda dididik ilmu keprajuritan termasuk saya selaku Damen saat ini dan Wadanmen Dr. Topo Jers juga adalah alumni Diksarmil Menwa pada satuan ini,” ujar Umar Marhum.

Latihan menembak membidik sasaran titik bidik dengan jarak 100 meter.(foto: ist)


Dihadapan awak media Umar Marhum mengaku sangat bangga dan bahagia atas capaian prestasi ilmu keprajuritan yang dimiliki oleh peserta Diksarmil Menwa ke-32 tahun 2024 ini.
Yang paling menonjol itu adalah kemampuan bongkar pasang senjata, kemampuan membidik sasaran tembak, kemampuan Pengetahun Baris Berbaris hingga mereka dikutsertakan dalam upacara pengibaran bendera pada hari Senin (23/12/2024) tergabung dengan anggota satuan organik Batalyon 725 Woroagi. Selanjutnya kemampuan menjajal halang rintang milik satuan 725 Woroagi, taktik tempur, navigasi darat, survival dan lebih penting lagi adalah terbentuknya kekompakan diantara sesama.

Dokumentasi penutupan Diksar yang diambil oleh anggota Satuan Yonif 725 Woroagi. (foto:dok)


Hal ini tercipta berkat kerja keras dari para pelatih lapangan yang dimotori Pasi Pers Iptu Andi Ismar Paoli selaku Komandan Latihan (Danlat), dibantu Bintara Pelatih Pelaksana Teknis Lapangan Serka Asrul Saeho sekaligus komandan pengendali teknis latihan di lapangan, Serda Patrijaya Anugra , Kopda Dodi Nugraha, Praka Defri Hina Pari, Pratu Agrek Sianto dan Pratu Rabiun Juna atas kinerja baik dan keihklasan dalam memberikan pelatihan. Untuk itu seluruh jajaran pengurus SKOMEN MAHALEO Sultra menyampaikan terimakasih tak terhingga kepada para pelatih yang tidak mengenal lelah dalam mengtransfer materi ilmu keprajuritan kepada para Resimen selaku komponen cadangan utama TNI.
Kebijakan perubahan kurikulum ajar yang dipelopori Danmen Mahaleo Sultra bersama para pelatih dari persentase 50:50. Menjadi 90 materi teknis lapangan keprajuritan dan hanya 10 persen materi cerama (teori) membuahkan hasil yang memuaskan. (ds/ono)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar