UHO Kendari Teken MoU Dengan University of Hawai’i at Manoa

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) terus memperluas jaringan kerja sama dengan institusi pendidikan internasional.
Kali ini, UHO menjalin kolaborasi dengan University of Hawai’i at Manoa melalui program Workshop Intensif Penulisan Artikel untuk Publikasi Jurnal Internasional Bereputasi.
Workshop ini direncanakan berlangsung selama tiga hari pada bulan Agustus 2025, dengan pendampingan menyeluruh hingga tahap pengiriman dan review artikel.
Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UHO, Prof. Dr. La Ode Santiaji Bande, S.P., M.P., menyatakan bahwa kerja sama ini menunjukkan komitmen UHO dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di ting-kat global.
Diharapkan, sinergi antara UHO dan University of Hawai’i at Manoa dapat membuka peluang lebih luas bagi dosen dan mahasiswa untuk menghasilkan publikasi ilmiah yang berdaya saing internasional.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada tim dari University of Hawai’i at Manoa di UHO. Kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mendukung visi UHO untuk menjadi perguruan tinggi kelas dunia dalam pengelolaan dan pengembangan wilayah pesisir, kelautan, dan perdesaan pada tahun 2045,” ungkapnya.
Menurut Prof. Santiaji, work-shop ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada 10 Desember 2024. MoU ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi akademik, pertukaran pengetahuan, dan peningkatan kualitas riset di kedua institusi. Dalam perjanjian ini, kedua universitas berkomitmen untuk mengembangkan program bersama yang mencakup pelatihan akademik, riset kolaboratif, serta pertukaran dosen dan mahasiswa.
“MoU ini juga membuka peluang bagi UHO untuk mengakses sumber daya riset dan jaringan akademik global yang dimiliki oleh University of Hawai’i at Manoa, sehingga dapat mempercepat peningkatan kapasitas akademik dan daya saing internasional UHO,” kata Prof. Santiaji.
Meskipun Rektor UHO berhalangan hadir karena agenda penandatanganan kerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) di Jakarta, ia menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
“Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi pengembangan akademik dan publikasi ilmiah di UHO. Kami berharap fakultas dan program studi dapat menindaklanjuti kolaborasi ini dengan baik,” ucapnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan para akademisi dari University of Hawai’i at Manoa, di antaranya Prof. Brian Szuster dari Department of Geography dan Hatim Albasri, M.A., Ph.D., selaku Principal Researcher dari Research Center for Fisheries, NRIA/BRIN.
Kedua pakar tersebut memberikan wawasan mendalam mengenai strategi publikasi di jurnal internasional serta tantangan yang dihadapi peneliti dalam meningkatkan kualitas riset mereka.
Mereka menyoroti pentingnya pemilihan jurnal yang tepat, teknik penulisan akademik yang efektif, serta strategi dalam menghadapi proses peer review.
Selain itu, mereka juga membahas dinamika tren penelitian global, akses terhadap sumber daya akademik, serta kolaborasi lintas institusi sebagai faktor kunci dalam meningkatkan daya saing penelitian di tingkat internasional.
Sesi ini diakhiri dengan diskusi interaktif, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan masukan lang sung dari para pakar mengenai perbaikan kualitas manuskrip mereka.
Setelah diskusi, dilanjutkan dengan pembahasan teknis pelaksanaan workshop antara tim dari UHO, University of Hawai’i at Manoa, dan BRIN.
Dalam sesi ini, tim menyusun mekanisme pelaksanaan workshop yang mencakup jadwal pelatihan, penentuan materi utama, serta metode pendampingan hingga tahap publikasi.
“Workshop akan dibagi menjadi beberapa sesi utama, termasuk strategi penulisan akademik yang efektif, pemilihan jurnal internasional bereputasi, dan teknik menghadapi proses peer review,” beber Prof. Santiaji.
Prof. Santiaji menjelaskan, bahwa workshop ini akan difasilitasi oleh para akademisi dan peneliti terkemuka dari berbagai institusi global, termasuk Prof. Brian Walter Szuster dari Geography Department, University of Hawai’i at Manoa, USA; Prof. Jesmond Sammut dari School of Biological, Earth and Environmental Sciences (BEES), University of New South Wales Sydney, Australia; Prof. Hirotsugu Uchida dari College of Environmental and Natural Resource Economics, University of Rhode Island, USA; Hatim Albasri, Ph.D., dari Research Center for Fisheries, National Research and Innovation Agency (BRIN), Indonesia; serta Setiya Triharyuni sebagai Supporting Officer dari lembaga yang sama.
“Workshop ini terbuka bagi akademisi dan peneliti, dengan prioritas utama diberikan kepada peserta dari UHO dan beberapa akademisi dari luar wilayah Sulawesi Tenggara. Peserta diharuskan mengirimkan naskah lengkap berupa penelitian atau tinjauan ilmiah dengan fokus pada bidang akuakultur, khususnya terkait interaksi lingkungan atau manajemen akuakultur. Selain itu, peserta wajib mendapatkan persetujuan dari pimpinan institusi mereka dan berkomitmen untuk mengikuti seluruh tahapan workshop,” jelas Prof. Santiaji.
Prof. Santiaji juga menuturkan, bahwa panitia membuka kesempatan bagi peserta yang ingin bergabung sebagai pengamat secara daring melalui platform Zoom, dengan prioritas diberikan kepada mereka yang juga telah memiliki naskah penelitian siap publikasi.
Para pengamat yang memenuhi kriteria akan mendapatkan kesempatan penuh untuk menerbitkan manuskrip mereka dalam edisi khusus yang diusulkan melalui kegiatan ini.
Workshop ini sepenuhnya didanai oleh LuceSEA Transitions: Envi-ronment, Society, and Change, sebuah program multitahun yang didukung oleh Henry Luce Foundation dan dikelola oleh University of Hawai’i at Manoa, bekerja sama dengan UHO.
Selain itu, program ini juga didukung oleh University of New South Wales Sydney, Australia, serta Research Center for Fisheries, BRIN.
Pendanaan dalam kegiatan ini mencakup akomodasi hotel standar dan konsumsi selama acara, serta transportasi lokal dari dan ke hotel sesuai dengan standar keuangan Indonesia.
“Sebagian peserta yang berasal dari luar Sulawesi Tenggara akan mendapatkan subsidi tiket pesawat pulang-pergi dan transportasi lokal dengan sistem reimbursement. Namun, biaya di luar ketentuan tersebut tidak akan ditanggung oleh panitia,” tutur Prof. Santiaji.
Sebagai langkah lanjutan, tim kerja sama dari ketiga institusi akan menyusun mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan peserta selama proses workshop, termasuk rencana tindak lanjut bagi artikel yang masih dalam tahap revisi setelah workshop berakhir.
Untuk memastikan efektivitas program ini, setiap peserta akan diwajibkan mengumpulkan draf artikel sebelum workshop dimulai, yang kemudian akan menjadi dasar dalam sesi pendampingan.
“Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa hasil dari pelatihan dapat diimplementasikan dengan optimal dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas riset di UHO,” Tutup Prof. Santiaji.(ds/adf)