BPBD: Enam Daerah di Sultra Masuk Wilayah Rawan Banjir

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut bahwa terdapat enam daerah di Bumi Anoa yang masuk dalam kategori wilayah rawan bencana banjir jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah (H)/2024 Masehi (M).
Kepala BPBD Provinsi Sultra Muhammad Yusup saat ditemui di Kendari, Kamis malam, mengatakan bahwa enam daerah tersebut, antara lain Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Konawe Utara (Konut), Kolaka, Kolaka Timur (Koltim), Kolaka Utara (Kolut), dan Kabupaten Buton Tengah (Buteng).
“Ini yang kami antisipasi bencana banjir,” kata Muhammad Yusup.
Ia menyebutkan bahwa berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari, jika di saat Hari Raya Idul Fitri tersebut merupakan puncaknya terjadi hujan.
“Nah, tentunya harus kita antisipasi, utamanya di daerah-daerah yang rawan banjir, longsor, gempa bumi, itu yang kita antisipasi,” kata Muhammad Yusup.
Dia menjelaskan untuk mengantisipasi itu, BPBD Sultra telah mengeluarkan imbauan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan persiapan apabila terjadi sesuatu yang berkaitan dengan kebencanaan.
“Untuk melakukan persiapan terkait apa yang sudah dianjurkan, yaitu siaga di pos-pos yang ada untuk mengantisipasi dan memberikan imbauan kepada masyarakat, itu yang kita lakukan kepada kabupaten/kota,” ujarnya.
Muhammad Yusup mengungkapkan bahwa untuk persiapan mengantisipasi bencana alam menjelang Hari Raya Idul Fitri ini, Pemerintah Daerah telah menetapkan posko-posko gabungan yang melibatkan berbagai unsur, mulai dari Basarnas, BPBD, Perhubungan, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Ia juga menuturkan bahwa pihaknya mengimbau kepada seluruh daerah untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar mengantisipasi bencana yang terjadi.
“Utamanya banjir yang akhir-akhir ini banyak terjadi. Paling tidak kita memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mengambil langkah-langkah yang antisipatif melalui pemerintah daerah,” ucapnya.
Berdasarkan data indeks resiko bencana, hampir seluruh wilayah di Bumi Anoa ini masuk dalam kategori indeks resiko bencana tinggi, yang terutama untuk bencana gempa bumi dan banjir.(ds/ono)