Pemkot Kendari Panen 14 Ton Jagung Dukung Ketahanan Pangan

Kepala Dinas Pertaniannya Kota Kendari Sahuriyanto Meronda (ketiga kanan) saat memanen jagung di Kelurahan Lalodati, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sultra. (Ist)

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menggandeng kelompok tani melaksanakan panen raya sebanyak 14 ton jagung untuk mendukung program ketahanan pangan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari Sahuriyanto Meronda saat ditemui di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa hasil panen tersebut berasal dari lahan seluas dua hektare yang dikelola kelompok tani di Kota Kendari.

“Kelompok tani tersebut berhasil menanam jagung dengan produktivitas mencapai 7 ton per hektare,” kata Sahuriyanto.

Sahuriyanto menjelaskan bahwa dalam proses pengelolaan lahan tersebut pihaknya menggandeng para petani lokal untuk pemberian bibit, perawatan lahan hingga proses panen guna menyukseskan ketahanan pangan nasional tahun 2025.

Kemudian, kelompok tani yang selama ini melakukan aktivitas budi daya tanaman jagung tersebut merupakan kelompok tani binaan Dinas Pertanian Kota Kendari

“Kolaborasi antara Dinas Pertanian Kota Kendari dengan kelompok tani diharapkan menghasilkan hasil tani dengan jumlah yang cukup besar,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa jagung yang dipanen itu merupakan jagung pakan untuk memenuhi permintaan bahan pakan ternak yang ada di Kota Kendari

“Sedangkan, pemasarannya langsung dibeli oleh para pengumpul jagung pakan, yakni harganya Rp 5 ribu hingga Rp5. 500 per kilogram,” ujar Sahuriyanto Meronda.

Dia menyebutkan dari ari luas areal tanam 350 hektare yang disiapkan di 11 kecamatan Kota Kendari tersebut, rata-rata sudah ditanami sekitar 50 persen atau setengahnya, dan terdapat juga beberapa areal yang telah dilakukan panen.

Secara rinci sebaran benih jagung di 11 kecamatan se-Kota Kendari tersebut, antara lain Kecamatan Kendari luas lahan 37 hektare, Puuwatu 99 hektare, Poasia 80 hektare, Baruga 30 hektare, dan Mandonga 33 hektare.

“Lalu, di Kecamatan Kambu luas lahan 35 hektare, Abeli 13 hektare, Nambo 12 hektare, Kendari Barat lima hektare, Wua-Wua lima hektare, dan Kadia satu hektare,” kata Sahuriyanto Meronda.

Selain itu, Bulog juga sudah siap membeli dengan harga 5.500 per kilogram jagung pipil dengan kadar air 14 persen.(ds/ono)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar