KSOP Baubau: Penumpang Kapal Lebaran 2025 Meningkat 15 Persen

DINAMIKA SULTRA.COM, BAUBAU – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Baubau, Sulawesi Tenggara memprediksi arus penumpang pada masa angkutan Lebaran 2025 meningkat sekitar 15 persen daripada tahun sebelumnya.
Kepala KSOP Baubau Taher Laitupa di Baubau, Sabtu, mengatakan tahun ini kebijakan pemerintah untuk liburan Lebaran begitu panjang sehingga pasti akan ada kenaikan penumpang.
“Kalau di Baubau itu lonjakan setiap tahun ada. Untuk tahun ini kita prediksi meningkat sekitar 15 persen dari tahun sebelumnya,” katanya tanpa menyebut jumlah tersebut.
Ia mengatakan posko angkutan Lebaran 2025 di Pelabuhan Murhum Baubau telah dibuka dan akan berjalan mulai 21 Maret hingga 11 April 2025. Namun, posko tahun ini berbeda dengan sebelumnya di mana dibuka pada H-15 hingga H+15 Lebaran.
Terkait dengan jumlah arus penumpang pada H-9 Lebaran, kata dia, sudah mulai terlihat lonjakan dari hari-hari sebelumnya, di mana beberapa kapal PT Pelni yang sandar di Pelabuhan Murhum dalam keadaan ramai penumpang.
“Ini sekarang lagi ada KM Dobonsolo sudah mulai ramai, biasanya kan tidak terlalu. Untuk puncaknya kami prediksi pada 24 Maret karena di hari itu ada dua kapal Pelni yang akan masuk, jadi perkiraan mudik itu saya pikir sudah itu puncaknya,” katanya.
Taher mengatakan apel kesiapan posko angkutan laut Lebaran di Pelabuhan Murhum Baubau telah dilaksanakan secara internal.
“Kalau ini berbeda dengan tahun lalu, kalau sekarang ini untuk posko pengamanannya secara intern untuk kami di sini saja. Nanti kalau belum ada arahan-arahan, maka nanti ada kebijakan yang akan kami lakukan sendiri untuk itu. Saya juga sudah menyampaikan kepada kapolsek KP3 untuk kita adakan rapat khusus, rapat teknis terkait pengaturan rekayasa lalu lintas,” ujarnya.
Ia mengatakan dengan instansi terkait akan berkoordinasi dan sewaktu diperlukan pihaknya akan mengundang.
Ia menyebutkan pada Senin (24/3) akan mengundang sejumlah instansi Pemkot Baubau, seperti Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja guna meminta bantuan barikade pagar-pagar.
“Kemudian untuk rangkaian lalu lintas ini mungkin dari pihak polres dengan Dishub untuk mengatur rekayasa lalu lintas,” ujarnya.(ds/ono)