Pemprov Sultra Usul Bangun Jembatan Bailey di Jalan Trans Sulawesi

Sekda Sultra Asrun Lio bersama jajaran Pemprov Sultra dan Pemda Konut saat mengunjungi lokasi banjir di Jalan Trans Sulawesi. (ds/HO-Pemprov Sultra)

DINAMIKA SULTRA.COM, KONUT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengusulkan pembangunan jembatan bailey di lokasi banjir Jalan Trans Sulawesi, penghubung Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio saat dihubungi di Kendari, Senin, mengatakan akibat banjir yang melanda wilayah tersebut mengakibatkan kendaraan roda empat dan roda dua yang melintas harus menyewa alat penyeberangan pincara agar bisa melalui jalan yang tergenang banjir.

Pemerintah, kata dia, berusaha memberikan solusi secepat mungkin agar dampak di Kabupaten Konawe Utara, tepatnya pada Jalan Trans Sulawesi, Desa Sambandete Kecamatan Oheo, dan Jalan Trans Sulawesi, Desa Padalere, Kecamatan Wiwirano, segera teratasi. Langkah ini merupakan bagian dari arahan langsung Gubernur Sultra Andi Sumangerukka.

“Kondisinya sangat membutuhkan perhatian segera. Untuk itu dari hasil peninjauan ini, akan dilakukan sejumlah langkah tindak lanjut. Selain desakan untuk pembangunan fisik kembali, juga penanganan psikis dan sosial bagi masyarakat yang terdampak banjir,” kata Asrun Lio.

Asrun Lio menjelaskan pemerintah daerah akan melakukan rapat koordinasi dengan menghadirkan Balai Jalan Nasional (BJN) dan Balai Wilayah Sungai (BWS).

Sebagai solusi awal mengatasi kemacetan sementara di jalur jalan terendam banjir, pemerintah mengusulkan pembangunan jembatan bailey agar akses lalu lintas di jalur jalan padat kendaraan itu bisa segera teratasi. Sementara untuk jangka panjang infrastruktur jembatan layang menjadi opsi pemerintah selanjutnya.

“Kami sudah melihat secara langsung kondisi lapangan. Untuk itu, atas nama Gubernur dan Pemerintah Provinsi Sultra, saya selaku Sekda Sultra menyampaikan keprihatinan dan rasa empati mendalam atas bencana ini. Semoga persoalan ini segera teratasi, baik yang bersifat jangka panjang maupun kebutuhan mendesak saat ini. Pemprov Sultra juga akan memberikan bantuan dengan harapan dapat meringankan dampak banjir bagi masyarakat kita yang terdampak,” jelas Asrun Lio.

Ia juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para pihak yang hingga saat ini terus memberikan perhatian serta bantuan kepada masyarakat terdampak banjir.

Sementara itu Kepala BPBD Sultra Muhammad Yusup menerangkan secara teknis penanganan psikis dan sosial bagi masyarakat yang terdampak banjir.

“Pemprov Sultra melalui Dinsos Sultra mengucurkan bantuan satu ton beras, termasuk kasur lipat, terpal, makanan siap saji, selimut, dan family kit bagi warga yang terdampak banjir,” ucap Muhammad Yusup.

Berdasarkan laporan Wakil Bupati Konawe Utara, jumlah masyarakat yang terdampak banjir di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, mencapai 110 KK atau 457 jiwa.

Terkait keluhan biaya sewa penyeberangan kendaraan yang mahal, Pemkab Konawe Utara menyebut telah memberi bantuan pincara gratis bagi pengendara serta menetapkan batas tarif penyeberangan.(ds/ono)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar