BPS Sultra: Ekonomi Tumbuh 5,66 Persen Pada Triwulan I 2025

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Bumi Anoa mencapai sebesar 5,66 persen pada triwulan I 2025.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Sultra Surianti Toar saat ditemui di Kendari, Senin mengatakan, pada triwulan I 2025 percepatan pertumbuhan ekonomi di Sultra sedikit lebih rendah jika dibandingkan pada pertumbuhan ekonomi 2024 di periode yang sama yakni sebesar 5,78 persen.
“Ekonomi di Sulawesi Tenggara tumbuh positif sebesar 5,66 persen pada triwulan I 2025, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2024. Tapi ini sama-sama tumbuh,” katanya.
Dia menyebutkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2025 tersebut terjadi pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha, yaitu sektor pertambangan yang mengalami pertumbuhan sebesar 1,50 persen, industri pengolahan 1,29 persen, perdagangan 1,01 persen, pertanian sebesar 0,49 persen, dan beberapa sektor lapangan usaha lainnya sebesar 1,37 persen.
“Jadi, pertumbuhannya itu ada di empat sektor terbesar, yaitu sektor pertambangan, industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian pada triwulan I 2025,” ujarnya.
Kemudian, untuk pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2024 yaitu pada sektor industri pengolahan sebesar 1,86 persen, perdagangan 0,73 persen, pertambangan 0,72 persen, dan juga beberapa sektor usaha lainnya sebesar 2,22 persen.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha dengan sumber pertumbuhan terbesar di triwulan I 2025, yaitu pada sektor pertambangan dan penggalian yang didorong oleh kebijakan pemerintah terkait pertambangan biji logam yang meningkat didukung oleh peningkatan aktivitas tambang biji nikel dan pembukaan tambang nikel baru yang telah disetujui Rencana Kerja dan Anggaran Biaya-nya oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Selanjutnya, lapangan usaha industri tumbuh seiring meningkatnya permintaan domestik, dimana produksi industri makanan dan minuman yang meningkat selama momen Ramadhan dan hari raya Lebaran Idul Fitri.
“Dan juga peningkatan aktivitas produksi feronikel industri logam dasar sebagai antisipasi persiapan kebijakan pembatasan kuota produksi nikel dari Kementerian ESDM,” sebutnya.
Ia menambahkan, lapangan usaha perdagangan usaha besar dan kecil juga terus tumbuh seiring peningkatan permintaan domestik, yaitu pertumbuhan ini didorong oleh omset perdagangan besar dan eceran bahan makanan yang meningkat sebesar 9,08 persen.
“Dan juga muatan barang angkutan laut yang meningkat sebesar 124,20 persen dan juga angkutan udara meningkat 14,00 persen dibandingkan triwulan I 2024,” cakapnya.
Kemudian, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan masih juga tumbuh yang didorong oleh peningkatan produksi unggulan, seperti peningkatan produksi padi dan peningkatan aktivitas tanam dan panen komoditas nilam.(ds/ono)