Disperdagkop Latih 40 Penenun Lestarikan Kain Tenun Khas Kendari

Proses pelatihan penenun yang diberikan oleh Pemkot Kendari, Sulawesi Tenggara (2/6/2025). (Ist)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Perdagangan, Koperasi (Disperdagkop) UMKM melatih 40 penenun untuk melestarikan kain tenun khas Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

 

Kepala Disperdagkop UMKM Syarifuddin di Kendari, Rabu, mengatakan peserta mendapatkan pelatihan berupa keterampilan teknis, manajemen usaha, hingga keterampilan mengelola barang dan jasa yang bisa meningkatkan UMKM.

 

“Peserta ada 40 orang ini mengikuti cara membuat motif tenun yang bagus selama enam hari,” kata Syafruddin.

 

Ia mengatakan para penenun itu mendapat tiga sesi pelatihan. Mereka memperoleh materi atau teori, lalu praktek menenun kain, serta cara membuat motif tenun.

 

Syafruddin mengatakan peserta dalam pelatihan tersebut ada yang masih pemula, tetapi ada pula yang sudah lama bergelut dalam keterampilan tenun mengingat mereka sudah mewarisi keahlian dasar menenun kain dari orangtua mereka.

 

“Peserta kelompok pengrajin tenun dari Kelurahan Gunung Jati, Tobimeita, dan Benuanirae,” ujar dia.

 

Ia mengatakan selama mengikuti program tersebut, instruktur memberitahukan cara menganyam tenunan menggunakan alat tradisional gedokan maupun menghasilkan karya tenun yang dibuat dari alat tenun bukan mesin (ATBM).

 

 

 

 

 

Instruktur dari Sultra maupun dari Sengkang, Sulawesi Selatan, akan mengajarkan cara membuat tenun yang bisa bernilai ekonomi tinggi jika dipasarkan.

 

Syafruddin mengatakan tujuan Pemkot Kendari memberikan pelatihan selain untuk meningkatkan keterampilan teknis para pengrajin, juga melestarikan kain tenun khas Kendari.

 

Selain itu, ia mengatakan para pengrajin tenun yang trampil tersebut dipersiapkan untuk menjadi pengusaha UMKM baru, sehingga diharapkan dapat berdampak peningkatan sektor ekonomi atau lapangan kerja bagi masyarakat.

 

“Nanti mereka ini akan menjadi pengusaha-pengusaha UMKM karena produk-produknya bisa diberdayakan dan kami bantu pemasarannya,” kata Syafruddin.

 

Ia juga menambahkan salah satu program kementerian UMKM yang diberikan ke Pemerintah kota untuk meningkatkan keterampilan para pengrajin tenun sehingga bisa bisa memajukan dunia usaha di Kendari.

 

“Anggaran pelatihan ini juga berasal dari dana alokasi Khusus (DAK) non fisik tahun 2025 guna peningkatan keterampilan UMKM,” ujar dia.(ds/ono)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar