Dinsos Kendari Dirikan Dapur Umum Penuhi Kebutuhan Korban Kebakaran di TPA Puuwatu

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Sosial mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para warga yang menjadi korban kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Sultra Haris Ranto saat ditemui di Kendari, Sabtu, mengatakan bahwa dalam penanganan bencana kebakaran tersebut, pihaknya menurunkan satu unit dapur lapangan yang bersifat mobile.
“Untuk dapur lapangan ini kita pakai dapur umum yang mobile, cukup satu saja, karena satu saja ini sudah bisa memenuhi kebutuhan para korban,” kata Haris.
Dia menyebutkan bahwa kuota dari satu unit dapur umum tersebut bisa untuk memenuhi hingga sebanyak 300 orang. Sedangkan dari data korban yang terdampak pada bencana kebakaran tersebut sekitar 152 jiwa.
“Jadi, kami pikir satu ini cukup, sudah bisa memenuhi,” ujarnya.
Haris menjelaskan bahwa untuk sementara, dapur umum tersebut akan disediakan di lokasi kebakaran tersebut selama tujuh hari. Akan tetapi, setelah tujuh hari ke depan akan dilihat situasi dan kondisi di lokasi kebakaran untuk tindak lanjut dari penyediaan dapur umum tersebut.
“Nanti setelah itu kita akan melihat lagi kebijakan pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kota Kendari seperti apa penanganan, dan juga berkoordinasi dengan provinsi serta Sentra Meohai Kemensos, sementara tujuh hari dulu tapi kita lihat kondisi apakah bisa diperpanjang atau bagaimana,” jelas Haris.
Sebelumnya Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari menurunkan sebanyak 30 personel untuk memadamkan api yang melalap sebanyak 26 kopel atau 52 unit rumah warga di kawasan TPA Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Damkar Kendari Junaidin Umar saat mengatakan laporan masuk kejadian kebakaran itu sekitar pukul 19.43 WITA dari warga setempat yang menginformasikan telah terjadi kebakaran di sekitar tempat pembuangan sampah.
“Langsung kami turunkan 30 personel untuk tangani laporan kebakaran itu,” katanya.
Ia menyebutkan bahwa dalam penanganan kebakaran rumah warga itu pihaknya juga menurunkan sejumlah armada, mulai dari mobil pompa air, ambulans, hingga mobil penyelamat.
“Delapan armada mobil kebakaran kami turunkan, yaitu enam unit mobil pompa air, satu unit ambulan, dan satu unit mobil rescue (penyelamat),” ujarnya.
Junaidin Umar mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan dari warga, kebakaran yang terjadi tersebut diduga akibat arus listrik dan kompor gas.(ds/ono)