Dinkes Kendari Periksa Kesehatan Korban Kebakaran di Puuwatu

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para korban kebakaran rumah yang mengungsi di Kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dokter Layanan Puskesmas Puuwatu dr. Ika Hayulestianti saat ditemui di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa pelayanan kesehatan ini untuk memberikan perawatan medis kepada warga pengungsi korban kebakaran rumah yang mengalami gangguan kesehatan di wilayah itu.
“Layanan yang diberikan itu berupa pemeriksaan fisik di antaranya tekanan darah, pemeriksaan dengan alat stetoskop, dan memberikan obat kepada warga pengungsi seperti obat diare dan gatal-gatal,” kata Ika Hayulestianti.
Ia menyebutkan bahwa hingga saat ini setidaknya sebanyak 31 warga yang sudah menjalani pemeriksaan mulai dari lansia, ibu hamil, dewasa, anak-anak, dan bayi.
“Untuk dewasa 21 orang, lansia enam orang, anak-anak tiga orang, dan ibu hamil satu orang,” ujarnya.
Ika menjelaskan bahwa dalam pemeriksaan kesehatan tersebut terdapat tujuh puskesmas yang ditugaskan secara bergantian dalam memeriksa kesehatan warga di tempat hunian korban kebakaran rumah di TPA Puuwatu, Kota Kendari.
“Untuk dari puskesmas Puuwatu itu hanya empat orang saja, yang terdiri atas dokter satu orang, perawat dua orang, dan apoteker satu orang,” katanya.
Sementara itu, salah seorang warga yang menjadi korban kebakaran rumah Isma mengungkapkan bahwa dirinya sangat bersyukur atas adanya layanan kesehatan yang disediakan Pemerintah Kota Kendari.
“Kami merasa terbantu dengan adanya layanan kesehatan ini karena ketika ada warga yang sakit langsung ke layanan kesehatan tersebut,” ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari mencatat sebanyak 152 korban kebakaran rumah yang mengungsi pada tenda darurat di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kendari Izak Bulo, mengatakan jika dihitung berdasarkan dengan Kepala Keluarga (KK), terdapat sebanyak 46 KK yang menjadi korban kebakaran tersebut.
“Warganya sebanyak 152 jiwa yang terdiri atas bayi, batita, balita, anak-anak, dewasa, ibu hamil, dan lansia,” kata Izak Bulo.
Ia menyebutkan dari 152 korban tersebut terdiri atas 69 orang laki-laki dan 83 orang perempuan yang tinggal di dalam tenda pengungsi yang didirikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.(ds/ono)