Buton Selatan Siapkan 77 Hektare Untuk Tanaman Jagung Hibrida

DINAMIKASULTRA.COM,BUTON SELATAN-Kabupaten Buton Selatan (Busel), Provinsi Sulawesi Tenggara, menyiapkan lahan seluas 77 haktare (ha) guna pengembangan tanaman jagung hibrida untuk musim tanam November 2021.
Kepala Seksi Produksi Dinas Pertanian Buton Selatan La Mini di Busel, Kamis mengatakan 77 ha lahan yang disiapkan itu merupakan data yang diperoleh di lapangan sesuai kemampuan permintaan petani.
“Memang kuota yang diberikan provinsi 100 ha atau sebanyak-banyaknya. Hanya data yang mampu kami dapat dari lapangan sesuai permintaan petani seluas itu (77 ha, red), sehingga usulan itulah yang kemudian akan kita kirim kembali ke provinsi,” katanya.
Kesiapan lahan yang akan diusulkan secepatnya itu, kata dia juga, untuk persiapan permintaan bantuan bibit untuk Oktober-Maret (Okmar) atau musim barat.
“Petani mengenal dua musim, yakni Oktober-Maret (Okmar) dan April-September (Asep) atau musim timur. Jadi ketika lahan sudah dibuka oleh petani sekitar Juli atau Agustus, maka sisa menunggu datangnya bantuan sekitar Oktober untuk musim tanam pertengahan November atau awal Desember,” katanya.
Mengenai titik lahan itu, sebut Mini, tersebar di beberapa kecamatan yakni Kecamatan Batauga, Siompu Barat dan Kecamatan Kadatua. Namun porsi terbesar dari wilayah itu diantaranya ada di Kelurahan Majapahit, Lampanairi, dan Desa Bola (Kecamatan Batauga).
Sementara itu Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan produksi jagung di daerah itu mencapai 164.094 ton pipilan kering pada 2020.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Muhammad Djudul, mengatakan produksi tersebut mengalami penurunan signifikan dibanding tahun sebelumnya karena luas tanam jagung tahun 2020 lebih rendah dari 2019.
“Produksi komoditas jagung tahun 2020 mencapai 164.094 ton atau turun 41,22 persen dibandingkan 2019 yang hanya 279.170 ton pipilan kering,” katanya.
Pada 2029 luas tanam jagung yakni 66.868 hektare, sedangkan luas tanam jagung tahun 2020 hanya 49.441 hektare.
Luas tanam jagung tersebut, kata Muh Djudul, tersebar pada 17 kabupaten/kota se-Sultra, yang terluas di Kabupaten Muna seluas 9.084 hektare menyusul Kabupaten Konawe Selatan seluas 8.800 hektare.
Sedangkan daerah yang paling sedikit wilayah tanam jagung yakni di Kabupaten Wakatobi hanya 46 hektare dan Kabupaten konawe Kepulauan hanya 57 hektare.