BI Sultra: Ikan Penyumbang Inflasi Selama Empat Tahun Saat Idul Fitri

DINAMIKASULTRA.COM, KENDARI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara menyatakan komoditas ikan segar menjadi penyumbang inflasi terbesar pada Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HKBN) Ramadhan dan Idul Fitri selama empat tahun berturut-turut.
“Inflasi selama tahun 2018-2021, tertinggi mayoritas disumbangkan oleh komoditas ikan, antara lain ikan kembung, ikan layang dan ikan cakalang,” kata Deputi Kepala Perwakilan KPwBI Sultra Aryo Wibowo T Prasetyo saat bincang bersama awak media di Kendari, Kamis.
Meski ikan segar sebagai komoditas penyumbang inflasi terbesar pada HBKN Ramadhan dan Idul Fitri selama empat tahun terakhir, namun demikian pasokan ikan segar di Sulawesi Tenggara tetap terjaga di tengah peningkatan harga.
Inflasi diperkirakan terjadi akibat permintaan masyarakat yang meningkat di tengah penetapan harga yang lebih tinggi dibanding masa normal.
“Kenaikan harga diperkirakan dipicu oleh peningkatan permintaan masyarakat pada
periode yang bersamaan serta kebijakan penjualan yang menetapkan harga lebih
tinggi pada periode tersebut,” ujar dia.
Selain ikan segar, BI Sultra mencatat angkutan udara juga menjadi salah satu penyumbang inflasi di daerah tersebut.
Selama 2018-2021 penyumbang deflasi cukup variatif dimana tertinggi mayoritas disumbangkan komoditas beras dan cabe rawit
“Seiring dengan peningkatan pasokan akibat berlangsungnya panen sesuai dengan pola historis, yakni Triwulan I dan Triwulan II setiap tahunnya,” ujar dia.
Kendati demikian, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Sulawesi Tenggara senantiasa berupaya untuk mengendalikan inflasi melalui pengendalian stabilitas harga dan memastikan ketersediaan pasokan komoditas pada HBKN Ramadhan dan Idul Fitri melalui aspek 4K.
“Empat K yakni ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, komunikasi efektif keterjangkauan harga. Termasuk melaksanakan pasar murah dan sidak pasar,” demikian Aryo.(ds/antara)