Walkot Surabaya Benahi Sistem Antrean Layanan di Puskesmas

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mengecak sistem antrean layanan kesehatan di Puskesmas Sidotopo dan Gayungan, Kota Surabaya, Kamis (3/11/2022). (ds/ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi siap membenahi sistem antrean untuk pelayanan kesehatan di semua puskesmas di Kota Pahlawan, Jawa Timur.

“Pada saat saya mengecek pelayanan di Puskesmas Sidotopo dan Gayungan pada Kamis (3/11) kemarin. Banyak warga yang mengeluhkan antrean, tenaga kesehatan dan sistem belum bisa berjalan optimal,” kata Eri Cahyadi melalui pesan tertulisnya di Surabaya, Jumat.

Bagi Cak Eri panggilan lekatnya, pelayanan kesehatan itu bisa optimal kalau tenaga kesehatan, petugas dan sistem berjalan selaras.

Untuk itu, Cak Eri memberikan instruksi dan evaluasi kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina untuk segera membenahi sistem antrean di seluruh puskesmas di Surabaya.

“Berarti minimal harus ada tiga dokter. Poli Umum dua dokter dan satu dokter Poli Gizi, stay (berjaga) di Puskesmas. Saya tidak mau tahu, mulai saat ini di seluruh Puskesmas harus diubah,” kata Cak Eri.

Dia meminta, Kepala Dinkes Surabaya untuk segera menyempurnakan sistem secepat mungkin. Rujukan harus lebih cepat dan memudahkan masyarakat.

“Mulai sekarang, yang rapat-rapat Dinas Kesehatan tidak boleh digelar pada jam pelayanan. Rapat Dinas Kesehatan baru bisa digelar pada pukul 14.00 WIB ke atas. Saya juga minta Kepala Puskesmas untuk ikut memeriksa pasien, supaya tidak ada antrean,” ujar dia.

Selain itu, Cak Eri juga meminta, ruang tunggu puskesmas tidak seperti arena camping karena lamanya waktu tunggu antrean. Dia juga mengakui bahwa ketika sidak pelayanan di puskesmas, masih ditemui warga yang antre dari pagi dan sampai siang belum dilayani.

“Semoga usaha berbenah untuk memperbaiki diri, bisa menyempurnakan pelayanan kesehatan di masyarakat,” kata dia.

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini juga meminta kepada seluruh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas agar bersikap ramah kepada masyarakat.

“Layani warga dengan ramah, solutif dan full senyum. Jangan sampai warga berangkat ke puskesmas karena diare, pulang ketambahan hipertensi gara-gara pelayanannya galak dan judes,” kata dia.

Cak Eri juga meminta kepada Dinkes untuk memisahkan pelayanan KIA dengan pelayanan orang dewan atau pasien UMUM. Sebab, lanjut dia, jika tidak dipisahkan bukan tidak mungkin anak yang sedang sakit akan semakin ketularan sakitnya orang dewasa.(ds/antara)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar