Pemkab Mubar Sediakan Anggaran Rp1 Miliar Guna Operasi Pasar

DINAMIKA SULTRA.COM, MUBAR – Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menyiapkan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk melakukan operasi pasar dalam upaya menekan kenaikan harga barang Sembako serta membantu warga mendapatkan bahan pangan dengan harga subsidi pada pekan ini.
Untuk itu, Pemkab Mubar akan melakukan operasi pasar yang akan dilakukan pada Sabtu (18/2). Pihaknya akan membeli beras, telur, dan minyak goreng di Perum Bulog Sultra dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp1 miliar.
“Operasi pasar yang dilakukan itu terkait pengendalian inflasi yang dipicu kenaikan harga Sembako,” kata Penjabat (Pj) Bupati Dr. Bahri, Selasa (14/2/2023).
“Sesuai arahan bapak Menteri Dalam Negeri, kami diminta untuk melaksanakan pengendalian inflasi daerah,” lanjutnya saat melakukan kunjungan di Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Sultra.
Ia menyebutkan pihaknya diminta untuk melakukan enam strategi dalam mengendalikan inflasi di Kabupaten Mubar, antara lain dengan melakukan sidak dan operasi pasar, kerja sama antar-daerah, melakukan gerakan menanam cepat panen, menggunakan bantalan uang dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta subsidi transportasi.
“Hari ini, kami dalam rangka operasi pasar (berkunjung di Perum Bulog Sultra),” lanjutnya.
Dr. Bahri mengungkapkan operasi pasar dilakukan untuk mengintervensi kenaikan harga beberapa komoditas.
“Hasil evaluasi kami minggu kemarin yang dipimpin bapak Menteri, bahwa ada kenaikan atau inflasi kurang lebih 1,48 persen. Yang menyumbang inflasi itu ada tiga komoditas, yaitu yang pertama beras, kedua telur, dan ketiga mie kaldu,” ujarnya.
“Berasnya kami beli beras premium seharga Rp11 ribu per kilogram,” jelasnya.
Dia menyampaikan nantinya beras yang akan dibeli di Perum Bulog Sultra dengan kemasan per 10 kilogram seharga Rp110 ribu, yang nantinya akan dijual ke masyarakat seharga Rp 50 ribu.
“Kami beli seharga Rp110 ribu dan kami jual ke masyarakat seharga Rp50 ribu. Karena sisanya disubsidi oleh pemerintah,” ujarnya.(ds/sgn)