UHO Kendari Teken MoU dengan Bawaslu Sultra Dalam Pengawasan Pemilu 2024

UHO Kendari siap berkolaborasi dengan Bawaslu Sultra dalam pengawasan Pemilu 2024. (Humas-UHO)

 

DINAMIKA SULTRA.COM, KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menjalin kerjasama dengan Badan Pengawas pemilu (Bawaslu) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Rabu 12 Juli 2023.

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Momorandum of Understanding (MoU) antara Rektor Universitas Halu Oleo Kendari Prof Muhammad Zamrun Firihu dengan Ketua Bawaslu Sultra Iwan Rompo Banne saat Bawaslu Sultra menggelar sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif dan penandatanganan MoU bersama pemangku kepentingan Pemilu 2024 di salah satu hotel Kendari.

“Pihaknya siap mendukung dan bersinergi dengan Bawaslu Sultra dalam melakukan pengawasan Pemilu 2024,” kata Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc.

“Saya kira sangat tepat menggandeng beberapa stakeholder ada universitas, organisasi kemasyarakatan, media massa dan lainnya. Jadi, saya kira itu semua akan mendukung kinerja Bawaslu di hajatan Pemilu 2024,” lanjut Prof Zamrun.

Alumnus Jepang itu mengatakan, dukungan yang akan diberikan pihaknya dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah adanya pelanggaran pemilu terutama politik uang yang dapat mencederai pesta demokrasi.

Profesor bidang Fisika ini mengungkapkan bahwa UHO Kendari saat ini telah membentuk kampung literasi politik di Desa Lawoila Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

Kampung Literasi Politik tersebut binaan dari Jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UHO Kendari.

“Dalam kampung literasi itu, memang kami edukasi masyarakat setempat bagaimana politik yang baik dan benar yang tanpa politik uang,” ucap Prof Zamrun.

Sementara itu Ketua Bawaslu Sultra Iwan Rompo mengatakan dalam menciptakan Pemilu yang jujur, dan adil pihaknya telah melakukan penandatanganan kerja sama bersama dua perguruan tinggi di Sultra yakni Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dan Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) dan Nahdlatul Ulama (NU) Sultra.

“UHO kan mempunyai 20 ribu lebih mahasiswa, Unsultra juga mungkin 10 ribu lebih mahasiswanya serta Nahdlatul Ulama. Kalau ini terkoneksi dalam melakukan pengawasan maka tentu ini akan mencegah terjadinya potensi pelanggaran Pemilu,” katanya.

Dia menyampaikan selain perguruan tinggi dan NU Sultra, pihaknya juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan sejumlah media massa yakni TVRI Sultra, RRI Kendari, LKBN ANTARA Biro Sultra, termasuk pemantau pemilu di daerah ini.

“Bawaslu menyadari bahwa tugas-tugas pengawasan yang dilaksanakan secara institusional tidak akan tercapai secara maksimal kalau tidak dilakukan juga pengawasan secara fungsional oleh anggota masyarakat dan stakeholder lain,” ujar dia.

Ia menerangkan lintas sektor tersebut akan menjadi pengawas partisipatif sesuai dengan peran masing-masing sehingga dapat tercipta iklim demokrasi yang jujur, adil dan demokratis di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Kita menghubungkan semua potensi-potensi pengawasan partisipatif ini untuk mencegah dan mendeteksi sejak dini potensi-potensi pelanggaran Pemilu yang ada di Sulawesi Tenggara,” kata Iwan.

Diketahui selain Universitas Haluoleo Kendari, Bawaslu Sultra juga menjalin kerjasama dengan universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) dan Kampus Nahdhatul Ulama (NU) Sultra.(ds/adf)

Baca Juga !
Tinggalkan komentar