BPK Lakukan Pemeriksaan Program GNRM di Sleman

DINAMIKA SULTRA.COM, SLEMAN – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan pemeriksaan Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Tahun 2021 di Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menerima tim pemeriksaan BPK di aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini guna memotivasi pihak terkait di Pemkab Sleman untuk bekerja dengan lebih cermat sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku,” kata Danang.
Menurut dia, pemeriksaan ini menjadi salah satu komponen evaluasi yang strategis bagi Pemkab Sleman untuk meninjau efisiensi dan efektivitas pengelolaan anggaran dalam kegiatan pemerintahan dan pembangunan.
“Pemeriksaan ini justru menjadi keuntungan bagi kami. Dengan adanya pemeriksaan ini, pengelolaan keuangan bisa dievaluasi terus dan ini bentuk perhatian dari BPK,” katanya.
Pengendali Teknis BPK RI Eko Purwanto mengatakan bahwa pemeriksaan ini berbeda dengan pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh BPK perwakilan sebab pemerintah daerah dalam hal ini adalah sebagai pelaksana program yang digagas oleh pemerintah pusat atau kementerian terkait.
“Jadi, pemeriksaan ini tidak seperti pemeriksaan reguler yang dilakukan oleh BPK perwakilan. Jadi, temuannya nanti bukan temuan di Pemkab Sleman, tapi temuan di kementerian karena ini program kementerian, sementara teman-teman di daerah cuma mendukung pelaksanaan program dari kementerian,” katanya.
Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sleman Indra Darmawan mengatakan bahwa keanggotaan GNRM ini meliputi Badan Kesbangpol, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Sosial, Dinas Kebudayaan, Bagian Kesra Sekretariat Daerah, Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah, Kantor Kemenag Kabupaten Sleman, Kejaksaan Negeri Sleman dan Kodim 0732/Sleman.
“Adapun program yang dilaksanakan GNRM Sleman, yakni peningkatan revitalisasi dan aktualisasi Pancasila di lingkungan pemerintah dan masyarakat, penguatan wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme dan kesetiakawanan di kalangan pemuda,” katanya.
Kemudian peningkatan pemahaman terkait wawasan kebangsaan dan kesetiakawanan sejak usia dini, penguatan toleransi dan kerukunan umat beragama, peningkatan kepedulian masyarakat dalam semangat gotong royong dalam pembangunan melalui aktifitas nyata.
“Serta peningkatan pemahaman terhadap keragaman budaya yang ada di Indonesia beserta berbagai permasalahannya,” Katanya.(ds/antara)