DINAMIKASULTRA.COM,PALEMBANG- Seorang nelayan, Joni (30), tewas diterkam buaya saat mencari ikan bersama ayahnya, Asidin (58). Melihat anaknya diterkam buaya, Asidin sempat memberi pertolongan.
“Mereka ini nelayan, ayah dengan anaknya. Selesai memasang jaring, korban cuci kaki dari atas perahu,” kata Direktur Polairud Polda Sumsel, Kombes YS Widodo, kepada wartawan, Kamis (4/6/2020).
Saat mencuci kaki, korban disambar buaya muara. Ayah korban yang melihat langsung memberikan pertolongan dengan menyelam.
“Ayahnya langsung menyelam, mengejar buaya yang menarik anaknya. Karena itu muara, banyak buaya ya ayahnya ini juga diserang balik,” kata Widodo.
Asidin pun mengalami luka di punggung dan tangan karena digigit buaya. Dia naik ke perahu untuk menyelamatkan diri.
Sementara anaknya, Joni tenggelam dan hilang di air. Asidin yang melihat anaknya hilang kemudian meminta pertolongan warga di lokasi dan Polisi Perairan.
“Ayahnya selamat, kalau anaknya ketemu pukul 21.30 WIB, Rabu (3/6). Kondisinya sudah meninggal dunia,” ucap Widodo.
Meskipun begitu, Widodo mengaku tidak mudah untuk menarik mayat korban dari permukaan air. Buaya yang menyerang korban masih bertahan.
“Buaya itu terlihat masih menggigit tubuh korban. Anggota saya sempat mendekati untuk menarik dan malah nyaris diserang. Terpaksa ditembak 2 kali baru dilepaskan,” katanya.
Widodo mengatakan keluarga korban terpukul dengan kejadian tersebut. Sang ayah disebut hanya terduduk lesu mengingat kejadian yang menimpa sang anak.
“Duka mendalam, kami tadi malam datang ke rumah duka menyampaikan pesan duka dari bapak Kapolda. Termasuk juga kami memberikan bantuan,” tutupnya.(det)